Dua Sektor Ini Bisa Jadi Penyelamat Ekonomi RI dari Covid-19
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
18 May 2020 17:47
Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia menyebut beberapa sektor dinilai bisa menjadi harapan baru di tengah pandemi Covid-19.
Dewan Penasihat KADIN Indonesia Chris Kanter mengatakan, secara umum sektor e-commerce dipastikan menjadi salah satu sektor yang paling terlihat masih bertahan dalam kondisi buruk dampak pandemi.
"Digital economy seyogya-nya bisa menjadi peluang, namun yang lebih penting iu memanfaatkan sektor pertanian", ujar Chris dalam virtual video interview dengan CNBC Indonesia, Senin (18/05/20).
Mantan Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk menjelaskan, tingginya kebutuhan pertanian khususnya di tengah pandemi dinilai menjadi peluang untuk meningkatkan sentra-sentra pertanian yang baru, untuk subtitusi impor.
Pasalnya, rata-rata kebutuhan pokok yang dikonsumsi dalam jumlah besar, masih berasal dari impor seperti beras, gula pasir dan produk pangan lainnya.
"Ini juga bisa dimanfaatkan oleh industri padat karya, yang mengalami penurunan revenue dan kesulitan. Mestinya mereka lebih mudah karena dulu mereka pernah melakukan hal itu mungkin sebelum masuk ke sektor padat karya," katanya.
Dengan pola penularan Covid-19 yang masih terus berlangsung, serta vaksin yang masih belum ditemukan, membuat sektor-sektor ini menjadi potensi baru di tengah perubahan pola hidup dan sosial masyarakat.
(hoi/hoi) Next Article Pengusaha Waswas Gelombang Tiga Ada PPKM Darurat
Dewan Penasihat KADIN Indonesia Chris Kanter mengatakan, secara umum sektor e-commerce dipastikan menjadi salah satu sektor yang paling terlihat masih bertahan dalam kondisi buruk dampak pandemi.
"Digital economy seyogya-nya bisa menjadi peluang, namun yang lebih penting iu memanfaatkan sektor pertanian", ujar Chris dalam virtual video interview dengan CNBC Indonesia, Senin (18/05/20).
Mantan Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk menjelaskan, tingginya kebutuhan pertanian khususnya di tengah pandemi dinilai menjadi peluang untuk meningkatkan sentra-sentra pertanian yang baru, untuk subtitusi impor.
Pasalnya, rata-rata kebutuhan pokok yang dikonsumsi dalam jumlah besar, masih berasal dari impor seperti beras, gula pasir dan produk pangan lainnya.
"Ini juga bisa dimanfaatkan oleh industri padat karya, yang mengalami penurunan revenue dan kesulitan. Mestinya mereka lebih mudah karena dulu mereka pernah melakukan hal itu mungkin sebelum masuk ke sektor padat karya," katanya.
Dengan pola penularan Covid-19 yang masih terus berlangsung, serta vaksin yang masih belum ditemukan, membuat sektor-sektor ini menjadi potensi baru di tengah perubahan pola hidup dan sosial masyarakat.
(hoi/hoi) Next Article Pengusaha Waswas Gelombang Tiga Ada PPKM Darurat
Most Popular