Ruwetnya Bandara Soetta di Tengah PSBB, Cek Solusinya Nih!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
18 May 2020 02:59
Proses keberangkatan di Terminal 2 Soekarno-Hatta, Jumat 15 Mei 2020 (Ist Angkasa Pura II)
Foto: Proses keberangkatan di Terminal 2 Soekarno-Hatta, Jumat 15 Mei 2020 (Ist Angkasa Pura II)
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa kebijakan dikeluarkan pemerintah demi menekan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19. Salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga pembatasan pengoperasian transportasi publik bagi kalangan tertentu.

Dalam perkembangannya, pemerintah merelaksasi larangan tersebut sehingga transportasi publik bisa beroperasi dengan ketentuan tertentu. Kebijakan itu menjadi perhatian publik lantaran belum lama ini nampak kepadatan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal ini Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan siang tadi pihaknya sudah melakukan pengecekan di Bandara Sorkarno Hatta.

"Masyarakat sudah mulai memahami bahwa pengecualian perjalanan penerbangan ini ditujukan untuk percepatan penanganan Covid-19 dan kami melihat sebagian besar keseluruhan adalah dalam rangka tugas yang melibatkan banyak institusi dan masyarakat sudah mulai tertib," ungkapnya dalam konferensi pers, Minggu (17/05/2020).

Lebih lanjut, Yuri (sapaan akrab Achmad Yurianto) mengatakan masyarakat sudah mulai sadar terkait dengan physical distancing, sehingga secara tertib mereka bisa menempatkan diri di tempat yang diberi tanda, tertib pengecekan dokumen identitas, surat tugas institusi, surat sehat, dan lain-lain.

Antrian Warga di BandaraFoto: Antrean Warga di Bandara Soetta (Ist)


"Pengecekan kesehatan pengukuran suhu tubuh dan kadar oksigen di dalam darah lanjutnya pemeriksaan umum dokter, apakah yang bersangkutan layak terbang," ujarnya.

Yuri membenarkan terjadi kepadatan penerbangan pada pukul 06.00 WIB hinga 08.00 WIB karena proses untuk pemeriksaan administrasi butuh waktu panjang. Penumpang dengan penerbangan pukul 06.00 WIB sudah datang sejak pukul 02.00 WIB dini hari.

Pemerhati Transportasi Udara Santoso Eddy Wibowo mengatakan ada baiknya pemerintah atau regulator mengubah beberapa rute penerbangan untuk mengurangi antrean. Menurutnya, rute ke arah Timur bisa diberangkatkan lebih pagi.

"Rute jurusan yang 2 jam penerbangan ke arah timur atau lebih diberangkatkan pagi jam 06.00 WIB. Sementara rute Jawa/Sumatera/ Bali/Kalimantan agak siang. Kecuali Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara karena terkait dengan jam operasional bandara tujuan yang saat ini dipersingkat karena Covid-19," kata Eddy yang merupakan Mantan Sekjen Kemenhub dan Direktur Angkutan Udara ini.

Eddy menambahkan skema tersebut di samping kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya yakni 5 kali penerbangan dalam 1 jam maka bisa mengurangi dan lebih menertibkan antrean di Soetta.

Sebelumnya juga, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai penumpukan penumpang di Bandara Soetta.

Luhut mengaku memang ada kesalahan yang menyebabkan adanya penumpukan.

"Ya itu kita juga salah. Sekarang kita juga bukan manusia sempurna," kata Luhut dalam sebuah bincang santai yang disiarkan di RRI, Jumat (15/5/20).

Pemerintah telah melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang. Hasilnya, dia mengklaim bahwa tak ada lagi penumpukan penumpang sejak Jumat.

[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article Dokter Ini Sedih Lihat Orang Menumpuk di Bandara Soetta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular