PSBB Dua Bulan, Kasus Corona Jakarta Masih Tertinggi di RI

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 May 2020 21:52
Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah Covid-19. (Dok: BNPB)
Foto: Achmad Yurianto selaku Juru Bicara Pemerintah Covid-19. (Dok: BNPB)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona baru penyebab penyakit COVID-19 kini telah meluas ke seluruh wilayah Tanah Air. Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, jumlah kasus konfirmasi positif ada di 386 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Berdasarkan data harian Kementerian Kesehatan RI pada Sabtu (16/5/2020), kasus terbanyak berada di Pulau Jawa. Provinsi DKI Jakarta masih memiliki angka kasus terjangkit terbanyak dengan 5.881 kasus, naik 107 kasus dalam sehari.

Posisi kedua ditempati oleh Jawa Timur dengan 2.105 kasus, naik 184 kasus. Kemudian Jawa Barat naik hanya 22 kasus menjadi 1.618 kasus di posisi ketiga.

Walaupun berada di tengah-tengah Jabar dan Jatim, Jawa Tengah menduduki posisi keempat dengan 1.140 kasus terjangkit sejauh ini, hanya naik 31 kasus dalam sehari.



Selanjutnya, wilayah yang berada di luar Pulau Jawa rata-rata memiliki kasus terjangkit di bawah 500 kasus. Kecuali wilayah Banten yang memiliki 626 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 917 kasus.

Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung menjadi wilayah dengan angka kasus terjangkit terendah di Tanah Air, dengan masing-masing di bawah 30 kasus. Aceh sejauh ini masih memiliki 18 kasus, Gorontalo 23 kasus, dan Bangka Belitung 29 kasus.

Sedangkan untuk jumlah kasus, Indonesia kini memiliki 17.025 kasus terjangkit, naik 529 orang. Sementara kasus sembuh meningkat 108 orang menjadi 3.911, dan kasus meninggal meningkat 13 orang, menjadi 1.089 kasus.

Untuk pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) di Indonesia kini ada 269.449 dan sebagian besar sudah selesai dipantau. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) kini ada 35.069 orang. Menurut data covid19.go.id, setidaknya ada 12.025 pasien yang sedang berada di bawah perawatan medis.

Di sisi lain, juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers harian, meminta masyarakat untuk bersiap menjalani hidup baru atau "new normal", sebab menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus corona (COVID-19) ini tidak akan hilang dalam waktu singkat di muka bumi.

"Saatnya kita untuk mulai merubah perilaku kita untuk hidup di dalam kondisi bumi yang masih terancam dengan keberadaan COVID-19. Dalam beberapa kali disebutkan oleh presiden, inilah cara kita untuk berdamai dengan virus, bukan menyerah," ujar Yurianto, Sabtu (16/5/2020)

Namun, menurut Yurianto, berdamai bukan berarti menyerah. Masyarakat harus dapat beradaptasi untuk mengubah pola hidup dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, benar, dan disiplin.

"Ini yang kita sebut dengan pola kehidupan yang baru," tambah Yuri, sapaan akrab Yurianto. Yuri mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi dan disiplin dalam menjaga jarak (social distancing), selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengenakan masker, serta membatasi perjalanan yang tidak perlu.

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Sepekan PSBB, eh PPKM, Kok Kasus Corona Nggak Bisa Direm?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular