Penjualan Mobil Drop 90%, Tanda-Tanda Krisis?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 May 2020 18:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil April 2020 drop sampai 90%. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menyebut sebagai torehan penurunan penjualan yang terburuk dalam sejarah penjualan mobil di Indonesia.
Penjualan mobil yang drop parah ini memang tak terlepas dari dampak pandemi covid-19 yang sangat memukul sektor otomotif, sampai membuat pabrik-pabrik mobil tutup atau mengurangi produksi. Apakah ini tanda-tanda krisis?
Pemerhati Otomotif Munawar Chalil mengatakan situasi penjualan mobil yang drop saat ini berbeda dengan kondisi 1998. Ia masih optimistis bila corona reda, penjualan mobil akan pulih lagi asalkan bisa segera teratasi, sedangkan bila sebaliknya bisa berbahaya.
"Ini kan beda dengan krisis 1998. Sekarang orang nggak beli mobil karena ada PSBB. Ngapain saya beli mobil kalau saya nggak boleh keluar rumah? Kalau dulu 1998 memang orang nggak punya duit akibat kurs rupiah yang nyungsep. Menurut saya sih saat ini masyarakat punya duit," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/5).
Dalam catatan di atas kertas, setidaknya selama 23 tahun rekor terburuk penjualan mobil tahunan memang terjadi pada 1998, saat itu penjualan mobil hanya terjual 58.250 unit dan pada 1999 sempat sedikit naik jadi 93.813 unit.
Saat puncak krisis 1998 terjadi, misalnya pada Februari penjualan mobil drop 53% dibandingkan Januari, lalu saat terjadi kerusuhan pada Mei 1998 penjualan mobil juga drop 53% hanya 2.131 unit dibandingkan April 1998. Penurunan ini memang tak separah pada April 2020.
Namun, Munawar Chalil mengingatkan bila kondisi ini terus berlanjut berkepanjangan memang akan berbahaya. Apalagi banyak perusahaan berada dalam tekanan berat dan pendapatan masyarakat lama-lama tergerus apalagi banyak sudah terjadi PHK dan dirumahkan.
"Tapi kalau PSBB terus menerus lama-lama duitnya ya habis," katanya.
Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil di April 2020 hanya terjual 7.871 unit atau turun 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit.
Dibandingkan penjualan Maret 2020 juga drop juga parah, atau turun sebesar 89,7%. Pada Maret 2020 penjualan sempat masih tercatat 76.811 unit.
Penjualan mobil Maret 2020 adalah sempat yang terendah selama 9 bulan terakhir, pada Juni 2019 sempat penjualan hanya mencapai 59.600 unit.
(hoi/hoi) Next Article Mobil Terjual Tak Sampai 8.000 Unit, Terburuk dalam 15 Tahun
Penjualan mobil yang drop parah ini memang tak terlepas dari dampak pandemi covid-19 yang sangat memukul sektor otomotif, sampai membuat pabrik-pabrik mobil tutup atau mengurangi produksi. Apakah ini tanda-tanda krisis?
Pemerhati Otomotif Munawar Chalil mengatakan situasi penjualan mobil yang drop saat ini berbeda dengan kondisi 1998. Ia masih optimistis bila corona reda, penjualan mobil akan pulih lagi asalkan bisa segera teratasi, sedangkan bila sebaliknya bisa berbahaya.
"Ini kan beda dengan krisis 1998. Sekarang orang nggak beli mobil karena ada PSBB. Ngapain saya beli mobil kalau saya nggak boleh keluar rumah? Kalau dulu 1998 memang orang nggak punya duit akibat kurs rupiah yang nyungsep. Menurut saya sih saat ini masyarakat punya duit," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/5).
Dalam catatan di atas kertas, setidaknya selama 23 tahun rekor terburuk penjualan mobil tahunan memang terjadi pada 1998, saat itu penjualan mobil hanya terjual 58.250 unit dan pada 1999 sempat sedikit naik jadi 93.813 unit.
Saat puncak krisis 1998 terjadi, misalnya pada Februari penjualan mobil drop 53% dibandingkan Januari, lalu saat terjadi kerusuhan pada Mei 1998 penjualan mobil juga drop 53% hanya 2.131 unit dibandingkan April 1998. Penurunan ini memang tak separah pada April 2020.
Namun, Munawar Chalil mengingatkan bila kondisi ini terus berlanjut berkepanjangan memang akan berbahaya. Apalagi banyak perusahaan berada dalam tekanan berat dan pendapatan masyarakat lama-lama tergerus apalagi banyak sudah terjadi PHK dan dirumahkan.
"Tapi kalau PSBB terus menerus lama-lama duitnya ya habis," katanya.
Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil di April 2020 hanya terjual 7.871 unit atau turun 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit.
Dibandingkan penjualan Maret 2020 juga drop juga parah, atau turun sebesar 89,7%. Pada Maret 2020 penjualan sempat masih tercatat 76.811 unit.
Penjualan mobil Maret 2020 adalah sempat yang terendah selama 9 bulan terakhir, pada Juni 2019 sempat penjualan hanya mencapai 59.600 unit.
(hoi/hoi) Next Article Mobil Terjual Tak Sampai 8.000 Unit, Terburuk dalam 15 Tahun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular