Dampak Corona

Menteri Jokowi Ini Yakin Masa Krisis Pangan akan Terjadi

Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
14 May 2020 20:10
Suasana luas area lahan pertanian di Kecamatan Cibarusah yang mengalami kekeriangan akibat musim kemarau, Desa Ridogalih, Cibarusa, Jawa Barat. Dikutip berita Cikarang.com Camat Cibarusah, Enop Can mengatakan saat ini terdapat kurang lebih 50 hektar lahan pertanian yang ada di wilayahnya mengalami kekeringan. Lahan pertanian itu tersebar di 3 desa, yakni Ridogalih, Ridomanah dan Sirnajati. berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi per tanggal 15 Juni 2019, dari total 22.174 hektare lahan pertanian yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi, sebanyak 791 hektar telah dilanda kekeringan. Kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Bekasi terjadi di 3 kecamatan yakni Bojongmangu 716 hektar, Sukatani 47 hektar dan Cibarusah 28 hektar. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana lahan pertanian yang mengalami kekeriangan akibat musim kemarau, Desa Ridogalih di Kecamatan Cibarusah, Jawa Barat, Senin (8/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, menyampaikan peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) soal ancaman krisis pangan akibat virus Corona. Ia pun termasuk orang yang percaya bahwa krisis pangan suatu keniscayaan di dunia dan Indonesia bila tak segera diantisipasi.

"Jadi krisis pangan itu akan terjadi, karena FAO juga sudah mengimbau untuk melakukan warning," katanya melalui virtual meeting, Kamis (14/5)

Peringatan FAO ini memang sangat relevan apalagi dunia saat ini dilanda pandemi corona yang belum pasti kapan berakhir. Kondisi ini berdampak pada kegiatan impor yang terhambat pandemi Covid-19 seperti kebijakan lockdwon. Selain itu, semua negara akan mengutamakan kebutuhan domestik lebih dahulu dibandingkan kebutuhan dari negara lain.



"Di Indonesia pasti akan terjadi krisis, akibat Covid-19. Akan terjadi kesulitan tenaga kerja, impor akan sulit karena semua negara akan berpikir untuk dirinya sendiri," Jelasnya

" Itulah mengapa, Presiden secara mutlak menyatakan, bahwa kita harus terus berusaha untuk berdiri di atas kaki kita sendiri," katanya.

Halim mengatakan, pihaknya bersama Kementerian lembaga terkait, terus mendorong kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pertanian, untuk upaya pemenuhan pangan dalam negeri. Termasuk melakukan ekstensifikasi pertanian di pedesaan dan transmigrasi dengan melakukan cetak sawah baru.

"Pemenuhan pangan sudah tidak bisa ditalangi lagi," jelasnya.

Presiden Jokowi sudah mengingatkan soal risiko krisis pangan yang terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Hal ini merespons Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang sudah mengingatkan potensi krisis pangan di tengah pandemi tersebut. Jokowi sudah meminta BUMN untuk segera mencetak sawah.

"FAO telah mengeluarkan peringatan adanya potensi kelangkaan pangan dunia sebagai dampak panjang dari pandemi Covid-19. Di dalam negeri, sejumlah langkah sudah kita ambil dan persiapkan sejak dini untuk memastikan ketahanan pangan di daerah-daerah selama pandemi," kata Jokowi dalam akun media sosialnya, Senin (13/4/2020).

Jokowi juga mengatakan selain memastikan ketersediaan bahan-bahan pokok, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan bantuan bahan pokok yang amat dibutuhkan di tengah kebijakan tanggap darurat Covid-19.

[Gambas:Video CNBC]






(hoi/hoi) Next Article Ancaman Krisis Pangan, Jokowi Peringati Seluruh Kepala Daerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular