
Perang Lawan Corona, Siapa Menang Duluan? Indonesia-kah?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 May 2020 16:22

Respons Pengendalian Covid-19 di Berbagai Negara
Faktor kedua yang dievaluasi oleh MS adalah bagaimana penanganan wabah di AxJ. Wabah COVID-19 menjangkiti AxJ dalam empat gelombang. Gelombang pertama melanda China yang mencapai puncaknya terjadi pada 20 Februari lalu.
Faktor kedua yang dievaluasi oleh MS adalah bagaimana penanganan wabah di AxJ. Wabah COVID-19 menjangkiti AxJ dalam empat gelombang. Gelombang pertama melanda China yang mencapai puncaknya terjadi pada 20 Februari lalu.
Wabah kemudian menjalar ke negara tetangga yakni Korea Selatan. Puncak lonjakan kasus terjadi di awal Maret dan membuat Korea Selatan menjadi negara kedua yang terjangkiti COVID-19 di AxJ.
Gelombang ketiga dialami oleh Taiwan, Hong Kong, Thailand dan Malaysia yang tertinggal 2-4 minggu dari Korea Selatan. Puncak pertambahan jumlah kasus harian di empat negara ini teramati pada akhir Maret lalu.
India, Indonesia, Singapura dan Filipina merupakan negara-negara yang terjangkit COVID-19 pada gelombang terakhir yakni keempat. Sampai saat ini keempat negara ini masih belum menunjukkan mencapai fase puncak epidemi.
Secara umum ada dua pendekatan yang diambil oleh negara-negara AxJ untuk menangani wabah. Ada yang menerapkan karantina wilayah (lockdown) secara ketat seperti China, Malaysia, India & Filipina.
Ada juga yang menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing) yang lebih longgar seperti Korea Selatan. MS menggarisbawahi bahwa negara AxJ yang mengimplementasikan lockdown dampak ekonominya terasa lebih signifikan. Harap maklum lockdown membuat roda ekonomi dipaksa berputar melambat bahkan nyaris berhenti.
Sejauh ini negara-negara yang terbukti berhasil menekan laju pertambahan kasus adalah China, Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan. Sementara Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina cenderung mencatatkan hasil yang tidak bagus-bagus amat tetapi juga tidak jelek (berada di tengah).
Indonesia dan India menjadi negara yang tertinggal karena kasusnya belum mencapai puncak. MS memperkirakan epidemi ini memuncak pada kuartal II-2020. Jika lewat tenggat waktu ini maka jelas dmpak ekonominya akan semakin berat.
Ruang & Stimulus Fiskal serta Moneter
Faktor terakhir yang dikaji oleh MS adalah seberapa besar ruang fiskal dan moneter suatu negara terkait besarnya stimulus yang digelontorkan. Secara umum bank-bank sentral AxJ telah memangkas 25-125 bps suku bunga acuannya sejak awal tahun ini. MS melihat masih ada peluang bank-bank sentral akan kembali memangkas suku bunganya sebesar 20-50 bps hingga akhir tahun 2020.
Sementara itu dari sisi ruang fiskal. Defisit anggaran sudah pasti akan dilebarkan. MS mencatat defisit fiskal di AxJ cenderung dilebarkan dari 7,8% PDB pada 2019 menjadi 10,3% PDB pada tahun ini.
Indonesia dan India kembali disorot dalam laporan tersebut. India disorot karena rasio utang yang tinggi mencapai 70% PDB dan Indonesia yang disorot karena defisit transaksi berjalan dan tingginya rasio deposito terhadap kredit (LDR). Jadi secara umum untuk poin ini India dan Indonesia memiliki ruang kebijakan yang lebih sempit.
(twg/sef)
India, Indonesia, Singapura dan Filipina merupakan negara-negara yang terjangkit COVID-19 pada gelombang terakhir yakni keempat. Sampai saat ini keempat negara ini masih belum menunjukkan mencapai fase puncak epidemi.
Secara umum ada dua pendekatan yang diambil oleh negara-negara AxJ untuk menangani wabah. Ada yang menerapkan karantina wilayah (lockdown) secara ketat seperti China, Malaysia, India & Filipina.
Ada juga yang menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing) yang lebih longgar seperti Korea Selatan. MS menggarisbawahi bahwa negara AxJ yang mengimplementasikan lockdown dampak ekonominya terasa lebih signifikan. Harap maklum lockdown membuat roda ekonomi dipaksa berputar melambat bahkan nyaris berhenti.
Sejauh ini negara-negara yang terbukti berhasil menekan laju pertambahan kasus adalah China, Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan. Sementara Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina cenderung mencatatkan hasil yang tidak bagus-bagus amat tetapi juga tidak jelek (berada di tengah).
Indonesia dan India menjadi negara yang tertinggal karena kasusnya belum mencapai puncak. MS memperkirakan epidemi ini memuncak pada kuartal II-2020. Jika lewat tenggat waktu ini maka jelas dmpak ekonominya akan semakin berat.
Ruang & Stimulus Fiskal serta Moneter
Faktor terakhir yang dikaji oleh MS adalah seberapa besar ruang fiskal dan moneter suatu negara terkait besarnya stimulus yang digelontorkan. Secara umum bank-bank sentral AxJ telah memangkas 25-125 bps suku bunga acuannya sejak awal tahun ini. MS melihat masih ada peluang bank-bank sentral akan kembali memangkas suku bunganya sebesar 20-50 bps hingga akhir tahun 2020.
Sementara itu dari sisi ruang fiskal. Defisit anggaran sudah pasti akan dilebarkan. MS mencatat defisit fiskal di AxJ cenderung dilebarkan dari 7,8% PDB pada 2019 menjadi 10,3% PDB pada tahun ini.
Indonesia dan India kembali disorot dalam laporan tersebut. India disorot karena rasio utang yang tinggi mencapai 70% PDB dan Indonesia yang disorot karena defisit transaksi berjalan dan tingginya rasio deposito terhadap kredit (LDR). Jadi secara umum untuk poin ini India dan Indonesia memiliki ruang kebijakan yang lebih sempit.
Next Page
Lantas Siapa Juaranya?
Pages
Most Popular