
Simak Dulu, Begini Runyamnya Urusan Harga BBM di RI

Sepanjang tahun berjalan, harga minyak mentah dunia memang terhitung melemah, yakni sebesar 55% untuk minyak jens Brent dan 60% untuk minyak jenis WTI. Di tengah koreksi harga tersebut, semua negara Asia Tenggara telah menurunkan harga BBM, termasuk Indonesia.
Mengutip Global Petrol Price, harga BBM Indonesia setara pertamax terhitung turun 10,3% sepanjang tahun ini mengekor Singapura yang harga BBM-nya turun 13%. Penurunan terbesar terjadi di Malaysia yakni sebesar 39,6%.
Harga BBM jenis RON-95 di Negeri Jiran ini juga paling murah yakni US$ 0,29 per liter. Sebaliknya, harga BBM termahal ada d Singapura, yakni US$ 1,33/liter, atau dua kali dari harga BBM di Indonesia.
Hal ini bisa dipahami karena Singapura mengimpor 100% kebutuhan minyaknya sehingga harga jual BBM meninggi akibat depresiasi kurs. Sementara itu, Malaysia masih signifikan produksi minyaknya sebagai anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/OPEC).
Menurut data CEIC, produksi minyak Malaysia tercatat 650.000 barel per hari (bph) dengan konsumsi 813.000 bph per 2018. Kebutuhan impornya sebesar 25%. Indonesia, sebagai perbandingan, mengimpor 40% dari konsumsi minyaknya yang nyaris menembus 1,8 juta bph.
Di mana posisi Indonesia? Menurut situs Global Petrol Price, harga BBM Indonesia di posisi ketiga termurah ASEAN setelah Vietnam, yakni sebesar US$ 0,61 per liter, sedangkan Vietnam di harga US$ 0,51/liter. Hanya saja, data Global Petrol Prices ini belum memasukkan kenaikan harga BBM di Vietnam yang saat ini di level US$0,92 per liter.
Dan harap dicatat, itu adalah perbandingan harga BBM non-subsidi jenis RON 95 yang konsumsinya hanya sekitar 30% dari total konsumsi BBM nasional. Konsumsi BBM terbesar di Indonesia adalah jenis premium (mencapai 50%), sedangkan jenis pertalite sebesar 20%.
Jika ditotal, konsumsi BBM dengan kadar oktan di bawah 95 (premium dan pertalite) mencapai 70%. Inilah yang mesti dipertimbangkan jika ingin adil membandingkan tingkat harga dengan negara tetangga. Pertamina masih mensubsidi sebagian besar BBM yang dikonsumsi masyarakat itu.
Jika bicara produk premium, di mana harganya di level Rp 6.450 (setara US$ 0,49) per liter, maka harga BBM Indonesia masih terhitung jauh lebih murah di antara negara ASEAN yang rata-rata sebesar US$ 0,71 (mengacu pada data Global Petrol Price). (ags/gus)