
Pekan Depan, RI Bisa Produksi Rapid Test 50.000/Bulan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 May 2020 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mulai pekan depan diperkirakan sudah bisa memproduksi alat rapid test lokal secara massal. Dalam satu bulan, produksi rapid test bisa mencapai 50.000.
Hal tersebut dikemukakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (4/5/2020). Saat ini, BPPT masih menunggu beberapa komponen tambahan untuk memproduksi rapid test.
"Kalau ini sudah tiba pekan ini, maka pekan depan sudah bisa produksi rapid test antibody sebanyak 50.000 per bulan," kata Doni.
Doni mengaku telah membicarakan hal ini dengan Kepala BPPT Hammam Riza terkait hal itu. Saat ini, BPPT masih menunggu sejumlah komponen tambahan produksi alat tersebut yang memang barang impor.
"Beliau masih menunggu 2 komponen dari 10 komponen yang sebagian impor. Sudah ada 8 komponen, tinggal 2 kommponen," katanya.
Sebagai informasi, pemerintah memang berencana memproduksi massal ventilator, alat bantu pernapasan dalam negeri yang dibutuhkan untuk menangani wabah pandemi Covid-19 di tanah air.
Rencananya, pada pertengahan Mei ini ventilator 'Made in Indonesia' bisa diproduksi secara massal. Alat tersebut merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta.
Bantuan BUMN & Swasta Makin Masif
Misalnya BUMN Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang beranggotakan 34 BUMN dan dikoordinir oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang kawasan pariwisata The Mandalika, telah menyalurkan total lebih dari 4.700 Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan masyarakat di sejumlah wilayah di NTB sejak 18 April 2020.
Bantuan APD tersebut terdiri dari 880 baju hazmat, 730 masker N95, 120 kotak masker medis, 1.730 sarung tangan, 258 kaca mata goggle, 218 face shield standar, dan 283 sepatu boots yang ditujukan bagi tenaga medis, serta 700 masker kain yang ditujukan bagi masyarakat.
Sebagian besar bantuan bagi tenaga medis tersebut telah diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 di NTB yaitu RSUD Provinsi NTB di Mataram, RSUD Bima, RSUD Dr. R. Soedjono Selong di Lombok Timur, dan RS H. L Manambai Abdulkadir di Kabupaten Sumbawa.
Sebagian lainnya disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah Kabupaten Dompu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat untuk kemudian disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas di masing-masing wilayah. Sedangkan masker kain untuk masyarakat disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram.
Asuransi Jasindo juga memberikan bantuan ke rumah sakit rekanan Jasindo Health Insurance yang menjadi rujukan untuk Covid-19.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara, sejak awal April 2020 sampai dengan hari ini, Asuransi Jasindo telah memberikan bantuan ke beberapa rumah sakit mitra bisnis Jasindo Health Insurance, antara lain RSUP Persahabatan, RSUD Tarakan, RS Umum Bhayangkara di Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin di Bandung, RSUD Dr. Soetomo di Surabaya, RSUD dr. Dradjat Prawiranegara di Serang dan juga RSUP Dr. Kariadi Semarang.
"Untuk Rumah Sakit diwilayah Jakarta kami memberikan bantuan berupa masker medis sebanyak 5.000 buah, penutup kepala (nurse cap) 2.000 buah, sarung tangan karet medis 10.000 buah dan juga Paket alat pelindung diri (APD) dan kacamata pelindung untuk tim medis," ujarnya.
Sedangkan untuk beberapa rumah sakit yang berada di luar Jakarta, Branch Office Asuransi Jasindo setempat menyiapkan kebutuhan rumah sakit dan tenaga medis seperti penyanitasi tangan, paket APD, sarung tangan, vitamin, dan masker.
Diwe Novara selaku direktur yang membawahi Group Asuransi Kesehatan (Jasindo Health Insurance) mengatakan, Asuransi Jasindo sangat fokus mendukung penanggulangan Covid-19 di seluruh Indonesia.
"Rumah sakit adalah salah satu mitra utama kami dalam menjalankan program Asuransi Kesehatan yang dimiliki oleh Asuransi Jasindo. Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan ini kami coba hubungkan langsung dengan kebutuhan rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan Covid-19," katanya.
(dru) Next Article Penampakan Sangar Drone Pembawa Bom Buatan RI
Hal tersebut dikemukakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin (4/5/2020). Saat ini, BPPT masih menunggu beberapa komponen tambahan untuk memproduksi rapid test.
"Kalau ini sudah tiba pekan ini, maka pekan depan sudah bisa produksi rapid test antibody sebanyak 50.000 per bulan," kata Doni.
![]() Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen Doni Monardo. (Foto: dok BNPB) |
"Beliau masih menunggu 2 komponen dari 10 komponen yang sebagian impor. Sudah ada 8 komponen, tinggal 2 kommponen," katanya.
Sebagai informasi, pemerintah memang berencana memproduksi massal ventilator, alat bantu pernapasan dalam negeri yang dibutuhkan untuk menangani wabah pandemi Covid-19 di tanah air.
Rencananya, pada pertengahan Mei ini ventilator 'Made in Indonesia' bisa diproduksi secara massal. Alat tersebut merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta.
Bantuan BUMN & Swasta Makin Masif
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada kesempatan terpisah menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut memerangi Covid-19.
Erick memberikan ucapan terima kasih khusus manajemen Adaro Energy cs, sejumlah perusahaan dan yayasan lain yang telah memberikan bantuan ventilator hingga Alat Pelindung Diri (APD).
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh gabungan beberapa perusahaan swasta dan Yayasan BUMN untuk Indonesia, dalam membantu penanganan Covid-19," kata Erick dalam akun instagramnya.
Sementara BUMN lain juga terus keroyokan memberikan bantuan ke rumah sakit.
Erick memberikan ucapan terima kasih khusus manajemen Adaro Energy cs, sejumlah perusahaan dan yayasan lain yang telah memberikan bantuan ventilator hingga Alat Pelindung Diri (APD).
"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh gabungan beberapa perusahaan swasta dan Yayasan BUMN untuk Indonesia, dalam membantu penanganan Covid-19," kata Erick dalam akun instagramnya.
Sementara BUMN lain juga terus keroyokan memberikan bantuan ke rumah sakit.
Bantuan APD tersebut terdiri dari 880 baju hazmat, 730 masker N95, 120 kotak masker medis, 1.730 sarung tangan, 258 kaca mata goggle, 218 face shield standar, dan 283 sepatu boots yang ditujukan bagi tenaga medis, serta 700 masker kain yang ditujukan bagi masyarakat.
Sebagian besar bantuan bagi tenaga medis tersebut telah diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 di NTB yaitu RSUD Provinsi NTB di Mataram, RSUD Bima, RSUD Dr. R. Soedjono Selong di Lombok Timur, dan RS H. L Manambai Abdulkadir di Kabupaten Sumbawa.
Sebagian lainnya disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Pemerintah Kabupaten Dompu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat untuk kemudian disalurkan ke rumah sakit dan puskesmas di masing-masing wilayah. Sedangkan masker kain untuk masyarakat disampaikan melalui Pemerintah Kota Mataram.
Asuransi Jasindo juga memberikan bantuan ke rumah sakit rekanan Jasindo Health Insurance yang menjadi rujukan untuk Covid-19.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo, Diwe Novara, sejak awal April 2020 sampai dengan hari ini, Asuransi Jasindo telah memberikan bantuan ke beberapa rumah sakit mitra bisnis Jasindo Health Insurance, antara lain RSUP Persahabatan, RSUD Tarakan, RS Umum Bhayangkara di Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin di Bandung, RSUD Dr. Soetomo di Surabaya, RSUD dr. Dradjat Prawiranegara di Serang dan juga RSUP Dr. Kariadi Semarang.
"Untuk Rumah Sakit diwilayah Jakarta kami memberikan bantuan berupa masker medis sebanyak 5.000 buah, penutup kepala (nurse cap) 2.000 buah, sarung tangan karet medis 10.000 buah dan juga Paket alat pelindung diri (APD) dan kacamata pelindung untuk tim medis," ujarnya.
Sedangkan untuk beberapa rumah sakit yang berada di luar Jakarta, Branch Office Asuransi Jasindo setempat menyiapkan kebutuhan rumah sakit dan tenaga medis seperti penyanitasi tangan, paket APD, sarung tangan, vitamin, dan masker.
Diwe Novara selaku direktur yang membawahi Group Asuransi Kesehatan (Jasindo Health Insurance) mengatakan, Asuransi Jasindo sangat fokus mendukung penanggulangan Covid-19 di seluruh Indonesia.
"Rumah sakit adalah salah satu mitra utama kami dalam menjalankan program Asuransi Kesehatan yang dimiliki oleh Asuransi Jasindo. Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan ini kami coba hubungkan langsung dengan kebutuhan rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah dalam penanganan Covid-19," katanya.
(dru) Next Article Penampakan Sangar Drone Pembawa Bom Buatan RI
Most Popular