Sri Mulyani Ungkap Ngerinya Ekonomi RI Diserang Covid-19

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 May 2020 13:31
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat bersama anggota DPR mengenai pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang RAPBN 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat bersama anggota DPR mengenai pandangan umum fraksi-fraksi atas RUU tentang RAPBN 2020 (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara di depan Banggar DPR terkait pandemi, sistematika Perrppu Covid-19 hingga kebijakan fiskal yang ditempuh.

Sri Mulyani mengatakan dampak dari Covid-19 ini cukup parah. Sehingga ada skenario terberat yang mungkin harus dihadapi Indonesia.

Proyeksi ekonomi tumbuh negatif dipaparkan oleh lembaga Internasional seperti World Bank hingga IMF. "World bank di 2020 minus 3,5% ekonomi Indonesia tumbuhnya dan ini paling buruk. ADB 2,5% dan IMF 0,5%," kata Sri Mulyani, Senin (4/5/2020).

Pemerintah sendiri bersama BI meramalkan ekonomi Indonesia dengan skenario sangat berat maka ekonomi bisa minus 0,4%. "Sedangkan skenario berat tumbuh di 2,3%," katanya.

Adapun, pada kuartal I-2020 ini diproyeksikan ekonomi bisa tumbuh ke 4,5%-4,7%. Pada Maret pekan kedua denyut ekonomi masih baik.

"Tapi pekan kedua Maret, terjadi perubahan dan terlihat dari penerimaan pajak yang drop," tuturnya.

"Jadi, seperti kita lihat, pandemi covid-19 ini shock besar di kesehatan dengan ancaman kematian dan belum ditemukan vaksin dan obatnya. Dan ancaman keselamatan jiwa dan berdampak ke sisi sosial ekonomi dan keuangan," paparnya.

"Dampak ekonomi berpengaruh luar biasa dan grassroot juga. Kematiaon kegiatan ekonomi karena tidak ada kegiatan di luar rumah."


[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article Ada yang Seram dalam Ramalan Sri Mulyani di Kuartal III-2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular