
Bahaya! Sri Mulyani: Manufaktur RI Jatuh Paling Dalam di Asia
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 May 2020 13:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia mencatatkan kinerja terlemah sepanjang sejarah. Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat produksi dan permintaan sama-sama lesu.
Pada April 2020, IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5. Jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5 dan menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jatuhnya manufaktur ini harus diwaspadai. "Indonesia itu di angka 27 ini paling dalam dibandingkan negara di Asia seperti Jepang dan Korsel," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).
Dengan manufaktur yang jatuh, Sri Mulyani sempat mengatakan ekonomi pada kuartal I-2020 akan mengalami tekanan yang sangat dalam. Krisis kesehatan yang muncul dalam ekonomi dunia ini mengancam sektor keuangan.
"Tidak ada yang tahu kapan akan kembali aktivitasnya dan kapan akan berjalan normal," katanya.
Covid-19 di Indonesia Mengkhawatirkan
Pada kesempatan yang sama Sri Mulyani mengatakan Covid-19 di Indonesia cukup mengkhawatirkan. "Terjadi peningkatan mengkhawatirkan di luar Jakarta. Jangan sampai Indonesia mengalami efek ping pong masuk lagi ke Jakarta dan keluar lagi ini jadi masalah menantang di daerah masing-masing," paparnya.
Ia pun mengatakan, sampai saat ini efek ke sektor ekonomi sangat terasa. Penerbangan mengalami kerugian hingga Rp 207 miliar hanya dalam Februari dan Maret 2020.
"Impor juga kontraksi dan tekanan juga ada dari sisi tourism hingga ritel," terangnya.
(dru) Next Article Banggar Panggil Sri Mulyani & Bos BI Bahas Evaluasi APBN 2023
Pada April 2020, IHS Markit melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia di angka 27,5. Jauh menurun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5 dan menjadi yang terendah sepanjang pencatatan PMI yang dimulai sejak April 2011.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan jatuhnya manufaktur ini harus diwaspadai. "Indonesia itu di angka 27 ini paling dalam dibandingkan negara di Asia seperti Jepang dan Korsel," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Banggar DPR, Senin (4/5/2020).
"Tidak ada yang tahu kapan akan kembali aktivitasnya dan kapan akan berjalan normal," katanya.
Covid-19 di Indonesia Mengkhawatirkan
Pada kesempatan yang sama Sri Mulyani mengatakan Covid-19 di Indonesia cukup mengkhawatirkan. "Terjadi peningkatan mengkhawatirkan di luar Jakarta. Jangan sampai Indonesia mengalami efek ping pong masuk lagi ke Jakarta dan keluar lagi ini jadi masalah menantang di daerah masing-masing," paparnya.
Ia pun mengatakan, sampai saat ini efek ke sektor ekonomi sangat terasa. Penerbangan mengalami kerugian hingga Rp 207 miliar hanya dalam Februari dan Maret 2020.
"Impor juga kontraksi dan tekanan juga ada dari sisi tourism hingga ritel," terangnya.
(dru) Next Article Banggar Panggil Sri Mulyani & Bos BI Bahas Evaluasi APBN 2023
Most Popular