Internasional

Cerita Boris Johnson Hampir Diumumkan Meninggal Gegara Corona

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 May 2020 14:19
Boris Johnson. (Foto: REUTERS/Henry Nicholls)
Foto: Boris Johnson. (Foto: REUTERS/Henry Nicholls)

Jakarta, CNBC IndonesiaPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berbagi cerita saat dirinya terinfeksi virus corona (COVID-19) dulu. Johnson mengatakan, para dokter telah bersiap mengumumkan kematiannya saat ia sedang berjuang melawan virus asal Wuhan, China itu di ruang perawatan intensif (ICU) rumah sakit bulan lalu.

Ia mengatakan, dirinya masih bisa bertahan saat itu karena diberikan sangat banyak oksigen.

"Itu adalah masa lalu yang sulit, saya tidak akan menyangkalnya," kata Johnson, yang beberapa hari lalu baru mengumumkan kelahiran putranya dengan pasangannya Carrie Symonds, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris The Sun, Minggu (3/5/2020).


"Mereka punya strategi. Para dokter memiliki segala macam pengaturan untuk apa yang harus dilakukan jika ada yang salah," tambah Johnson, sebagaimana dilaporkan CNBC International.

Ia juga mengaku sempat tidak begitu mengkhawatirkan kondisinya ketika pertama kali dinyatakan positif COVID-19 pada akhir Maret, dan terus bekerja seperti biasa. Namun kemudian ia mengaku bersyukur karena dokternya "memaksanya" untuk pergi ke rumah sakit.

"Momen buruk datang ketika (pilihannya) 50-50 apakah mereka harus meletakkan pipa di tenggorokan saya," kata Johnson. "Saat itulah waktunya tiba, mereka mulai memikirkan cara menanganinya secara presentasi."

Namun demikian, kini Johnson bersyukur telah berhasil sembuh. Ia memuji layanan perawatan kesehatan Inggris, NHS, dan sebagai tanda syukur, ia juga mengutip nama dua dokter yang merawatnya sebagai nama putranya yang baru lahir.

"Saya merasa sangat beruntung karena begitu banyak orang telah menderita jauh lebih berat daripada saya," katanya.


Johnson, yang saat sakit digantikan sementara oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, sekarang kembali ke tugas rutinnya di 10 Downing Street dan kembali mengemban tanggung jawab dalam respons negara terhadap wabah COVID-19 yang sudah menewaskan 28.446 orang dari total 186.599 yang terinfeksi di Inggris.

Sementara secara global, wabah yang belum memiliki vaksin ini telah menjangkiti 3.566.805 orang, menurut Worldometers.

Dengan total infeksi lebih dari 186 ribu kasus, Inggris saat ini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia. Namun, negara ini diperkirakan akan mengumumkan rencana bertahap melonggarkan pembatasan (lockdown) dan memulai kembali ekonominya akhir pekan ini.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res) Next Article Korban Meninggal Corona Inggris Capai 7.248, Johnson Membaik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular