Internasional

Trump: Angka Kematian 100.000 Pasien Corona Itu Mengerikan!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 May 2020 13:02
President Donald Trump arrives to speak at a coronavirus task force briefing in the Rose Garden of the White House, Sunday, March 29, 2020, in Washington. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS, Donald Trump (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meyakini sebanyak 100.000 warga AS bisa meninggal dunia akibat terjangkit virus corona (Covid-19) setelah angka kematian di Negeri Paman Sam sudah melewati perkiraan sebelumnya. Namun Trump percaya vaksin akan dikembangkan pada akhir tahun ini.

"Kami akan kehilangan 75, 80 hingga 100.000 orang. Itu hal yang mengerikan," kata Trump, pada Minggu (3/5/2020), dikutip dari Reuters.

Pada Jumat (1/5/2020), Trump berharap kurang dari 100.000 masyarakat AS meninggal akibat wabah ini. Sebelumnya, pada awal pekan lalu, ia juga membahas soal prediksi ada 60.000 hingga 70.000 kematian di AS akibat Covid-19.

Walaupun angka kasus terjangkit dan kematian terus bertambah, tapi sekitar setengah dari jumlah total negara bagian di AS sudah mulai mencabut aturan penguncian wilayah atau lockdown. Hal ini dilakukan setelah masyarakat melakukan unjuk rasa akibat aturan pembatasan tersebut.


"Sebagai negara, kita tidak bisa tetap tertutup [atau] kita tidak akan memiliki negara yang tersisa," ujar Trump.

Terlepas dari situasi AS terkini, Trump optimistis vaksin Covid-19 dapat tersedia pada akhir tahun nanti. Namun pembicaraan Trump mengenai vaksin berbenturan dengan beberapa pakar kesehatan masyarakat di sana.

"Saya pikir kita akan memiliki vaksin pada akhir tahun ini. Para dokter akan bilang, 'Yah, Anda seharusnya tidak mengatakan itu'. Tapi saya akan mengatakan apa yang saya pikirkan ... Saya pikir kita akan memiliki vaksin lebih cepat dari [prediksi]," tukas Trump.

AS kini menjadi negara dengan kasus terjangkit tertinggi secara global. Per Senin (4/5/2020), AS memiliki 1.188.150 kasus positif, 68.599 kasus kematian, dan 178.263 kasus berhasil sembuh sejauh ini.


[Gambas:Video CNBC]





(tas/tas) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular