
Ridwan Kamil: 3 Penumpang KRL Bogor-Jakarta Positif Covid-19
Exist in Exist, CNBC Indonesia
03 May 2020 21:50

Bandung, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil mengungkapkan sebanyak tiga orang dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta positif Covid-19. Hal itu diungkapkan Ridwan via akun Twitter resminya, Minggu (3/5/2020).
"3 positif Covid-19 dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR," tulisnya.

"Sudah dilaporkan ke gugus tugas pusat & Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," tulisnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar akan mulai menerapkan PSBB skala provinsi pada Rabu (6/5/2020). Ia akan melengkapi PSBB yang sudah diterapkan di Bodebek dan Bandung Raya.
Sebelum penerapan PSBB Bodebek periode I, Kang Emil dan para kepala daerah sempat meminta kepada pemerintah pusat untuk menghentikan operasional KRL Jabodetabek. Namun, permintaan itu tidak disetujui Kementerian Perhubungan.
"Yang akan dilakukan adalah membatasi jumlah penumpang untuk menjaga jarak (physical distancing), membatasi jam operasional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menempatkan petugas yang akan mengawasi pelaksanaan physical distancing," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (17/4/2020).
(miq/miq) Next Article Tok! KRL Jabodetabek Setop Operasi 18 April
"3 positif Covid-19 dari 325 penumpang KRL Bogor-Jakarta yang kami sampling dengan test swab PCR," tulisnya.
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, hasil itu menunjukkan KRL yang masih padat bisa menjadi transportasi orang tanpa gejala (OTG) pembawa virus corona baru penyebab Covid-19. Ia bahkan bilang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa gagal.

"Sudah dilaporkan ke gugus tugas pusat & Kemenhub. Semoga ada respons terukur dari pihak operator KRL," tulisnya.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar akan mulai menerapkan PSBB skala provinsi pada Rabu (6/5/2020). Ia akan melengkapi PSBB yang sudah diterapkan di Bodebek dan Bandung Raya.
Sebelum penerapan PSBB Bodebek periode I, Kang Emil dan para kepala daerah sempat meminta kepada pemerintah pusat untuk menghentikan operasional KRL Jabodetabek. Namun, permintaan itu tidak disetujui Kementerian Perhubungan.
"Yang akan dilakukan adalah membatasi jumlah penumpang untuk menjaga jarak (physical distancing), membatasi jam operasional dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menempatkan petugas yang akan mengawasi pelaksanaan physical distancing," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (17/4/2020).
(miq/miq) Next Article Tok! KRL Jabodetabek Setop Operasi 18 April
Most Popular