Ribut Soal Harga Bensin, Benarkah Harga BBM RI Lebih Mahal?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 April 2020 14:59
infografis harga baru bensin non subsidi untuk RON 92 ke atas
Foto: infografis/infografis harga baru bensin non subsidi untuk RON 92 ke atas/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa pihak meminta harga bahan bakar minyak (BBM) turun sebagai langkah menyikapi anjloknya harga minyak dunia.

Permintaan tersebut datang mulai dari buruh hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Mereka menyebut demi meringankan beban rakyat mestinya penurunan harga BBM dilakukan. Namun apakah harga minyak RI mahal?

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan untuk kawasan ASEAN, harga BBM Indonesia masih cukup murah, hanya kalah dengan Malaysia saja.

Nicke menekankan soal Malaysia yang lebih murah sebenarnya juga perlu dicatat jika Malaysia satu-satunya negara di ASEAN yang produksinya aman dan tergabung OPEC.



Pertamina sebenarnya telah menurunkan harga jual BBM pada 1 Februari lalu. Harga BBM nonsubsidi Pertamina saat ini yaitu pertamax turbo dibanderol Rp.9.850 per liter, pertamax Rp.9.000 per liter, dan pertalite Rp.7.650 per liter.

Berdasarkan data dari harga bahan bakar eceran negara-negara ASEAN per 13 April 2020, BBM Indonesia jenis gasoline hanya kalah murah dengan Malaysia. Bahkan untuk diesel Indonesia masih lebih murah dari Malaysia dan termurah di ASEAN.

Urutan negara dengan harga BBM lebih mahal dari Indonesia yakni Vietnam, Filiphina, Kamboja, Thailand, Laos, dan Singapura. Di Malaysia gasoline seharga US$ 0,29/liter atau Rp 4.495/liter, diesel US$ 0,52/liter atau Rp 8.060/liter. Indonesia harga gasoline US$ 0,49/liter atau Rp 7.650/liter, diesel US$ 0,33/liter atau Rp 5.150/liter.



Sebagai perbandingan saja, negara yang harga BBM nya setingkat lebih mahal dari Indonesia yakni Vietnam harga gasolinenya dijual dengan harga US$0,52/liter atau Rp 8.060, diesel US$ 0,47/liter atau Rp 7.285/liter.

Nicke menjelaskan alasan tidak menurunkan harga BBM meski minyak dunia turun. Pertama adalah formula harga BBM dirumuskan oleh Kementerian ESDM, Pertamina terus mengikuti ketetapan pemerintah. "Kami sesuaikan dengan kebijakan pemeringtah, kami ikuti arahan pemerintah," jelas Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat virtual bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (21/4/2020).

Kemudian ia menjelaskan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina punya banyak kewajiban seperti membeli minyak dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas yang beroperasi dalam negeri.

Pengamat minyak dan gas (migas) Universitas Trisakti Pri Agung mengatakan variabel yang berpengaruh besar terhadap perhitungan harga BBM adalah harga minyak dan kurs rupiah. Dalam menentukan harga BBM harus melihat unsur objektivitas.

"Sehingga tidak hanya mengutamakan kepentingan politis dan populis. Perlu kajian cermat dan keseimbangan berbagai aspek," kata Pri.



[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Tahun Baru, Bensin Shell Turun Harga!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular