
Dituding China Terobos Laut China Selatan, Ini Jawaban AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal perang Angkatan LautĀ Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat pulau Paracel di Laut China Selatan pada hari Selasa (28/4/2020). Langkah itu memicu kemarahanĀ China lantaran wilayah yang dilaluinya diklaim negara tersebut bagian dari provinsinya pekan lalu.
Kapal AS yang bernama USS Barry itu sedang menjalankan "operasi navigasi" saat berlayar di daerah itu. Sementara itu, China baru saja memperluas klaimnya atas wilayah Paracel dengan memberi nama resmi berbahasa China pada 80 pulau di Laut China Selatan.
Namun demikian, Angkatan Laut AS nampaknya tidak mempedulikan klaim dan kemarahan China. AS menyebut apa yang China lakukan tidak sesuai hukum internasional.
"AS berusaha menegaskan hak, kebebasan, dan penggunaan laut secara sah yang diakui dalam hukum internasional," kata Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari Chanel News Asia, Kamis (30/4/2020).
"Klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan mengambil Laut China Selatan merupakan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebebasan laut, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, dan hak lintas semua kapal yang tidak bersalah," tambah militer AS.
Dalam sejarahnya, AS memang menolak klaim teritorial China atas sebagian besar Laut China Selatan, termasuk wilayah Paracels, yang juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan. Wilayah ini diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang berharga.
Sebelumnya melalui Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan telah melacak dan memperingatkan kapal AS untuk menjauh dari perairan itu.
Militer China itu juga menyebut bahwa tindakan pengabaian AS merupakan tindakan provokatif yang secara serius melanggar hukum internasional dan kedaulatan China dan kepentingan keamanannya.
"Tindakan AS itu juga tidak sesuai dengan upaya bersama masyarakat internasional saat ini untuk memerangi COVID-19", katanya melalui sebuah pernyataan di situs web.
Perselisihan yang terjadi ini sendiri berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan AS-China soal epidemi virus corona baru (COVID-19). Di mana AS baru-baru ini menuduh China menyembunyikan dan meremehkan wabah pada awal ditemukan di kota Wuhan pada Desember lalu.
Sebagaimana dilaporkan, pekan lalu China mengumumkan bahwa Paracel dan pulau-pulau Spratly di dekatnya, Macclesfield Bank, dan perairan setempat akan dikelola di bawah dua distrik baru kota Sansha. Distrik tersebut sebelumnya dibuat China pada 2012.
Hal ini sempat membuat hubungan China dengan Filipina tegang. Pemerintah Duterte, tulis CNN Filipina, juga mengirimkan protes keras ke Kedutaan China yang ada di Manila.
(res/sef) Next Article China Intens Latihan Militer di Laut China Selatan, Ada Apa?
