
PHK Massal Pabrik Sepatu Adidas, Napas Industri Sampai Mei
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 April 2020 13:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor alas kaki masih bisa bertahan sampai Mei 2020, tapi setelah itu belum ada kepastian pesanan terutama dari ekspor. Apalagi ada kabar lain yang tak menggembirakan soal PHK massal ribuan pekerja oleh PT Shyang Yao Fung di Kota Tangerang Banten. Pabrik yang memproduksi sepatu merek terkenal antara lain Adidas memutuskan PHK massal karena relokasi pabrik ke Brebes Jawa Tengah.
Saat industri manufaktur terpukul akibat wabah virus korona, banyak pabrik alas kaki memang masih mengerjakan projek pesanan untuk diekspor ke luar negeri. Di antaranya dari pabrik sepatu, yang produknya digunakan oleh brand-brand kenamaan dunia, tapi hanya sebatas sampai Mei 2020.
"Ekspor saat ini kita masih kerja, tapi dalam satu hingga dua bulan ke depan, pasar ekspor kita berpotensi sama dengan domestik, permasalahannya di situ," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/4).
Pasar domestik dalam negeri memang sudah lesu. Hampir sudah tidak ada permintaan dari dalam negeri meski saat ini menjelang lebaran dan puasa. Sehingga, pasar ekspor satu-satunya harapan dalam menjaga nafas pabrik sepatu.
"Posisi sekarang masih produksi sampai Mei. Menyelesaikan order yang sudah dipesan. Setelah ini, Juni, Juli, Agustus serba nggak pasti," kata Firman.
Ia menggarisbawahi bahwa projek yang saat ini merupakan perjanjian kontrak lama dari beberapa brand besar di dunia, atau sebelum wabah Covid-19 melanda. Usai adanya masa pandemik ini, praktis sudah tidak ada lagi kerja sama baru.
"Ekspor paling besar branded seperti Nike dan Adidas. 70 ekspor kita branded itu. Pasar utama kita di Amerika Serikat, Eropa dan bahkan ke China. Semua daerah tadi itu kena pandemi korona yang cukup besar. Dan sekarang mulai turun. Nah ini potensi pasar kita ekspor ke depan serba tidak pasti," sebutnya.
Soal ancaman order yang belum jelas ini semakin menambah pelik industri alas kaki, PT Shyang Yao Fung salah satu anggota Aprisindo melakukan PHK massal. Produsen sepatu di Kota Tangerang Banten ini menambah deretan perusahaan yang pindah dari kawasan Banten dan Jawa Barat ke Jawa Tengah, khususnya ke Kabupaten Brebes.
Sedikitnya sudah ada belasan yang minggat karena isu upah yang tinggi di Jabodetabek. PT Shyang Yao Fung merupakan pembuat sepatu merek Adidas, dengan karyawan sekitar 2.500 orang. Mereka relokasi murni karena ingin mencari upah yang lebih rendah, tak terkait dengan pandemi corona.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Sepatu Adidas Tangerang PHK Massal, Ini Biang Keroknya
Saat industri manufaktur terpukul akibat wabah virus korona, banyak pabrik alas kaki memang masih mengerjakan projek pesanan untuk diekspor ke luar negeri. Di antaranya dari pabrik sepatu, yang produknya digunakan oleh brand-brand kenamaan dunia, tapi hanya sebatas sampai Mei 2020.
"Ekspor saat ini kita masih kerja, tapi dalam satu hingga dua bulan ke depan, pasar ekspor kita berpotensi sama dengan domestik, permasalahannya di situ," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/4).
Pasar domestik dalam negeri memang sudah lesu. Hampir sudah tidak ada permintaan dari dalam negeri meski saat ini menjelang lebaran dan puasa. Sehingga, pasar ekspor satu-satunya harapan dalam menjaga nafas pabrik sepatu.
"Posisi sekarang masih produksi sampai Mei. Menyelesaikan order yang sudah dipesan. Setelah ini, Juni, Juli, Agustus serba nggak pasti," kata Firman.
Ia menggarisbawahi bahwa projek yang saat ini merupakan perjanjian kontrak lama dari beberapa brand besar di dunia, atau sebelum wabah Covid-19 melanda. Usai adanya masa pandemik ini, praktis sudah tidak ada lagi kerja sama baru.
"Ekspor paling besar branded seperti Nike dan Adidas. 70 ekspor kita branded itu. Pasar utama kita di Amerika Serikat, Eropa dan bahkan ke China. Semua daerah tadi itu kena pandemi korona yang cukup besar. Dan sekarang mulai turun. Nah ini potensi pasar kita ekspor ke depan serba tidak pasti," sebutnya.
Soal ancaman order yang belum jelas ini semakin menambah pelik industri alas kaki, PT Shyang Yao Fung salah satu anggota Aprisindo melakukan PHK massal. Produsen sepatu di Kota Tangerang Banten ini menambah deretan perusahaan yang pindah dari kawasan Banten dan Jawa Barat ke Jawa Tengah, khususnya ke Kabupaten Brebes.
Sedikitnya sudah ada belasan yang minggat karena isu upah yang tinggi di Jabodetabek. PT Shyang Yao Fung merupakan pembuat sepatu merek Adidas, dengan karyawan sekitar 2.500 orang. Mereka relokasi murni karena ingin mencari upah yang lebih rendah, tak terkait dengan pandemi corona.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Sepatu Adidas Tangerang PHK Massal, Ini Biang Keroknya
Most Popular