
Internasional
China Marah: AS Langgar Kedaulatan Terobos Laut China Selatan
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 April 2020 03:48

Beijing, CNBC Indonesia - Tensi antara China dan Amerika Serikat mendadak meningkat di tengah pandemi Covid-19. Kali ini, perseteruan kedua negara dipicu oleh tindakan provokatif AS di Laut China Selatan. Militer China bahkan menilai kapal perang AS melanggar kedaulatan negara itu.
"Kapal perang USS Barry menerobos masuk ke perairan di sekitar Kepulauan Paracel tanpa izin," kata Juru Bicara militer China (PLA) dari Komando Southern Theatre Li Huamin, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (29/4/2020).
Hal itu, menurut dia, mendorong pemerintah untuk mengintensifkan patroli udara dan laut. Bukan cuma untuk melacak dan memantau, melainkan juga mengidentifikasi dan mengusir AS.
"Tindakan-tindakan provokatif oleh pihak AS ini ... telah secara serius melanggar kedaulatan dan kepentingan keamanan nasional China," katanya lagi melalui akun media sosial WeChat.
"AS sengaja meningkatkan risiko keamanan regional dan dapat dengan mudah memicu insiden yang tidak terduga. Tindakan itu tidak sesuai dengan suasana saat ini karena komunitas internasional tengah memerangi pandemi ... serta perdamaian dan stabilitas regional," lanjut Li.
Pernyataan China ini datang setelah media Taiwan melaporkan berlayarnya kapal perang AS, USS Barry yang bermarkas di Yokosuka, Jepang, di Selat Taiwan sebanyak dua kali di April ini. Sehari setelahnya, kapal induk militer China Liaoning juga melewati area tersebut.
Kepulauan Paracel dikenal dengan nama Kepulauan Xisha oleh China. Ada lebih dari 30 pulau yang membentang di antara garis pantai Vietnam dan China.
Meski begitu, pulau ini juga diklaim Vietnam sebagai Kepualaun Hoang Sa. Paracel juga diklaim Taiwan. Hampir seluruh wilayah Laut China Selatan diklaim China. Ini membuat sejumlah negara ASEAN meradang. AS sendiri belum mengonfirmasi pernyataan militer China ini.
Sementara itu sebelumnya, tiga kapal perang AS dan Australia memasuki kawasan Malaysia di Laut China Selatan.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, USS America, USS Bunker Hills, USS Barry dan Australia HMAS Parramatta tengah memantau kawasan itu di saat sebuah kapal China masuk di kawasan eksplorasi minyak perusahaan tambang Malaysia, yaitu Petronas.
(miq/dru) Next Article Laut China Selatan Hari ini: AS 'Jiper' Sama Kekuatan China?
"Kapal perang USS Barry menerobos masuk ke perairan di sekitar Kepulauan Paracel tanpa izin," kata Juru Bicara militer China (PLA) dari Komando Southern Theatre Li Huamin, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (29/4/2020).
Hal itu, menurut dia, mendorong pemerintah untuk mengintensifkan patroli udara dan laut. Bukan cuma untuk melacak dan memantau, melainkan juga mengidentifikasi dan mengusir AS.
"AS sengaja meningkatkan risiko keamanan regional dan dapat dengan mudah memicu insiden yang tidak terduga. Tindakan itu tidak sesuai dengan suasana saat ini karena komunitas internasional tengah memerangi pandemi ... serta perdamaian dan stabilitas regional," lanjut Li.
Pernyataan China ini datang setelah media Taiwan melaporkan berlayarnya kapal perang AS, USS Barry yang bermarkas di Yokosuka, Jepang, di Selat Taiwan sebanyak dua kali di April ini. Sehari setelahnya, kapal induk militer China Liaoning juga melewati area tersebut.
Kepulauan Paracel dikenal dengan nama Kepulauan Xisha oleh China. Ada lebih dari 30 pulau yang membentang di antara garis pantai Vietnam dan China.
Meski begitu, pulau ini juga diklaim Vietnam sebagai Kepualaun Hoang Sa. Paracel juga diklaim Taiwan. Hampir seluruh wilayah Laut China Selatan diklaim China. Ini membuat sejumlah negara ASEAN meradang. AS sendiri belum mengonfirmasi pernyataan militer China ini.
Sementara itu sebelumnya, tiga kapal perang AS dan Australia memasuki kawasan Malaysia di Laut China Selatan.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, USS America, USS Bunker Hills, USS Barry dan Australia HMAS Parramatta tengah memantau kawasan itu di saat sebuah kapal China masuk di kawasan eksplorasi minyak perusahaan tambang Malaysia, yaitu Petronas.
(miq/dru) Next Article Laut China Selatan Hari ini: AS 'Jiper' Sama Kekuatan China?
Most Popular