Internasional

Ngamuk ke AS, China Diprotes Filipina soal Laut China Selatan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 April 2020 16:56
FILE - In this April 3, 2020, file photo, the USS Theodore Roosevelt, a Nimitz-class nuclear powered aircraft carrier, is docked along Kilo Wharf of Naval Base Guam. The U.S. Navy says that after weeks of work, all of the roughly 4,800 sailors on the coronavirus-stricken USS Theodore Roosevelt aircraft carrier have been tested for the virus. The ship has been sidelined in Guam since March 27, moving sailors ashore, testing them and isolating them for nearly a month.(Rick Cruz/The Pacific Daily via AP, File)
Foto: Perairan laut china selatan AP/Rick Cruz
Jakarta, CNBC IndonesiaChina dikabarkan memperingatkan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, kapal militer AS masuk ke Laut China Selatan dan melanggar kedaulatan negara itu.

Hal ini dikatakan Militer China (PLA) sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu (29/4/2020). Kapal perang AS, USS Barry, dituding China melakukan menerobos masuk ke Kepulauan Paracel tanpa izin pada 22 April lalu.

Meski demikian, ternyata China justru diprotes Filipina karena persoalan yang sama. Negeri Presiden Duterte itu mengajukan protes diplomatik atas pembentukan kabupaten baru di China yang diklaim sebagai wilayahnya negeri Tirai Bambu.




Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. juga sempat mengatakan Manila sudah mengirimkan surat resmi ke Kedutaan Besar China pekan lalu. Protes diplomatik itu berisi keberatan negara atas wilayahnya yang di klaim sebagai bagian dari provinsi Hainan.

Selain itu, Locsin mengatakan bahwa Filipina juga memprotes China soal penggunaan senjata laser oleh pelaut China ke kapal Angkatan Laut Filipina di perairan negara itu. Langkah itu dipandang cukup agresif.




"Ini adalah pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Filipina," kata Locsin, dikutip dari CNN Filipina.

Sebelumnya China menciptakan dua distrik baru di Kota Sansha, kota paling selatan di provinsi Hainan, yang mencakup beberapa bagian di Laut Cina Selatan. Termasuk yang diklaim Filipina yakni Kepulauan Spratly, Scarborough Shoal, dan Fiery Cross Reef.

Perlu diketahui, China, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan bersitegang soal kepemilikan Kepulauan Spratly. Sementara Fiery Cross Reef, diklaim oleh Cina, Filipina, Vietnam, dan Taiwan. Sedangkan Taiwan, Cina, dan Filipina semuanya mengklaim Scarborough Shoal.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Memanas! AS Backup Filipina Soal Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular