THR 3 Pekan Lagi, Pengusaha Tak Kuat Bayar Nego ke Karyawan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 April 2020 20:20
uang
Foto: detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan Pengusaha menanggapi positif pernyataan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah yang mengizinkan perusahaan untuk menyicil Tunjangan Hari Raya (THR) atau melakukan penangguhan sesuai dialog dengan pekerja. Saat ini, banyak pengusaha yang sudah mulai membicarakan dengan para pekerja.

"Betul, banyak perusahaan udah bicara juga karena mungkin memang ini udah masalah berjalan. Tidak hanya THR, tapi upah juga. beberapa sektor udah tutup usahanya, jadi jelas nggak ada kemampuan, bayar upah saja sulit. Makanya udah mulai pembicaraan dengan banyak perusahaan," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/4).

Pembicaraan yang dimaksud adalah proses negosiasi antara pekerja dan pengusaha. Terutama berapa lama proses pembayaran. Namun terpenting tidak menghilangkan hak pekerja.

[Gambas:Video CNBC]




"Konsepnya seperti itu, apa dicicil? berapa banyak yang dicicil? Berapa lama bisa bayarnya? secara bipartit sudah bicara," sebut Shinta.

Namun bagi kalangan pengusaha yang mampu tentu jangan menjadikan momen ini sebagai aji mumpung untuk menunda pembayaran THR. Karena THR yang diterima pekerja berpotensi menggerakkan daya beli masyarakat sebagai sumber pendapatan non upah para pekerja.



"Ya tergantung kemampuan. Masalahnya gini, kita nggak tahu berapa lama susahnya dan impact. Bukan hanya wabah berhenti tapi impact berapa lama," sebutnya.

Shinta menyebut perusahaan juga memerlukan cashflow untuk memutar kembali jalannya usaha. "Jadi situasi berbeda-beda. Kalau pun perusahaan punya cashflow sekarang bukan berarti cashflow bulan depan masih ada. Nah ini masing-masing harus dibuat proyeksi seperti apa, kondisi terburuk seperti apa. berapa lama. kita buat skenario seperti apa," kata CEO Sintesa Group itu.
(hoi/hoi) Next Article Pengusaha Mulai Nyerah, Siap-Siap Uang THR Ditunda!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular