Riset

Menelusuri Jejak Penyebaran Corona di RI, Benar DKI Melambat?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 April 2020 03:42
Warga Buru Masker Murah di Depok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga Buru Masker Murah di Depok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Data ini bisa dimaknai dari dua persepsi. Pertama, penanganan pandemi virus corona di Indonesia wa bil khusus Jakarta ternyata cukup baik.

Meski penularan masih terus terjadi, seperti yang setiap hari disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, tetapi bisa jadi kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ada dampaknya. Harus diakui bahwa aktivitas masyarakat menurun drastis sehingga mempersempit ruang penyebaran virus corona.

Citi mengukur efektivitas social distancing dengan memperkenalkan Social Distancing Index. Semakin menjauhi nol, maka masyarakat semakin berjarak yang artinya kebijakan pembatasan sosial cukup berhasil.

Pada 17 April, nilai Social Distancing Index Indonesia adalah -39. Lebih baik dibandingkan negara-negara maju seperti Jerman, Amerika Serikat, atau Jepang. Lumayan lah...

Citi


Kemungkinan kedua, uji corona di Indonesia masih sedikit sehingga jumlah kasus yang terekam belum mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Worldometer mencatat jumlah uji corona yang telah dilakukan di Indonesia adalah kepada 75.157 orang. Artinya dari 1 juta populasi Ibu Pertiwi, hanya 275 orang yang sudah menjalani tes corona.

Jumlah tersebut masih sedikit dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Singapura, misalnya, telah melakukan uji corona terhadap 121.774 orang. Artinya dari 1 juta penduduk Negeri Singa, 20,815 orang sudah melakukan tes.

Kemudian di Malaysia, pengujian sudah dilakukan terhadap 144.686 orang. Dari 1 juta penduduk Negeri Jiran, 4.470 sudah melakukan tes.

Dalam hal jumlah pengujian maupun proporsi tes per 1 juta penduduk, Indonesia adalah yang terendah di antara negara-negara ASEAN-6. Ini bisa diartikan bahwa kasus corona di Indonesia mungkin baru puncak gunung es.




Oleh karena itu, Indonesia tidak boleh berpuas diri. Di satu sisi, ada hal positif karena Indonesia mampu menjaga kasus corona agar tidak 'meledak'. Namun di sisi lain, data yang ada saat ini hanya bagian kecil (tiny fraction) sehingga bisa jadi belum mencerminkan kondisi di lapangan.

Jadi kepada seluruh masyarakat Indonesia, mari ikuti anjuran Pak Yurianto. Jara jarak, jaga kebersihan, dan jaga kesehatan!

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular