20 Obat, Vaksin & Eksperimen Ini Tengah Diuji untuk Covid-19

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 April 2020 08:01
INFOGRAFIS, Obat Mujarab dari Jepang Sembuhkan Pasien Corona
Foto: Infografis/Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?/Arie Pratama
11. RhACE2 APN01

Perusahaan bioteknologi yang berbasis di Vienna, Austria yakni Aperion Bilogics mengembangkan sebuah obat yang disebut sebagai enzim pengonversi angiotensin rekombinan manusia 2 (a recombinant human angiotensin converting enzyme 2/ RhACE2).

Obat ini masih dalam tahap pengembangan klinis fase 2 pada pasien cedera paru akut (Acute Lung Injury/ALI) dan pasien hipertensi arteri pulmonal (Pulmonal arterial hypertension/PAH).

Uji coba itu dilakukan di Austria untuk melihat apakah obat ini dapat memblokir masuknya virus dan mengurangi replikasi virus pada pasien covid-19, mengurangi efek samping kematian atau kebutuhan ruang pernapasan.

Hasil awal dari persidangan yang diumumkan pada 2 April diharapkan bisa keluar hasilnya pada bulan September 2020.

12. Lentiviral Minigene Vaccines (LV-SMENP)

Shenzhen Genoimmune Medical Institute mengembangkan vaksin dengan merekayasa minigene atau minigen dan mengkodekannya dengan antigen virus; vektor lentiviral dirancang untuk menginfeksi sel denritik atau dendritic cell dan sel T atau limfosit T untuk menginduksi imunitas.

Percobaan pada 100 orang dewasa di Shenzen, China diharapkan bisa selesai pada 31 Juli 2020.

13. BCG Tuberculosis Vaccine atau Vaksin BCG Tuberculosis

Murdoch Childrens Research Institute mengembangkan vaksin tuberkulosis Bacillus Calmette-Guérin yan diinduksi dengan respons sistem imun bawaan, yang telah terbukti melindungi terhadap infeksi atau penyakit parah pada pernapasan.

Uji coba berskala besar dilakukan di Australia dan Belanda, dilukan dengan vaksin BCG untuk melihat, apakah kekebalan tubuh akan meningkat, pada petugas kesehatan dan orang tua, orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan termasuk pasien positif covid-19, dan orang yang memiliki parah lainnya.

Dua percobaan lainnya juga dilakukan oleh Max Planck Institute di Jerman, dengan memberikan vaksin TB VPM1002 yang saat ini masih berlangsung.

14. Ino-4800

Inovio Pharmaceuticals dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) mengembangkan vaksin INO-4800, sebagai vaksin Covid-19.

Vaksin plasmid DNA ini disalurkan ke kulit melalui alat elektroporasi yang dengan cara ditempel. Uji klinis sudah diluncurkan pada 3 April 2020 lalu.

Hasil awal uji klinis ini baru akan diketahui pada akhir tahun 2020 dengan harapan bisa memproduksi 1 juta dosis sebagai percobaan tambahan dan penggunaan darurat.

15. Camostat Mesylate

Obat yang lisensinya dipegang oleh Jepang dan Korea Selatan ini biasa dipakai untuk pasien sakit ginjal kronis. Uji laboratorium awal melihat obat bisa menghalangi mekanisme yang digunakan virus Corona COVID-19 untuk menginfeksi sel.

Di awal April para peneliti dari Universitas Aarhus, Denmark melakukan uji tahap dua obat camostat mesylate pada sekitar 180 pasien COVID-19 di sembilan lokasi berbeda di Denmark. Hasilnya diharapkan bisa terdeteksi pada Desember 2020.

Universitas Tokyo juga telah melakukan uji coba camoostat mesylate dan obat terkait seperti nafamostat mesylate, pada awal April 2020 lalu.

16. IFX-1

IFX-1 dikembangkan untuk menghalangi mekanisme inflamasi. Para ilmmuwan Belanda di awal April mulai meneliti manfaat obat ini pada pasien COVID-19 yang mengalami gejala pneumonia parah. Hasil awal uji coba ini diharapkan akan keluar pada akhir Oktober 2020.

17. Ad5-nCoV

Obat antivirus ini dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok yakni CanSino Biologics dan Beijing Institute of Biotech. Fase pertama uji coba pada manusia sudah mulai dilakukan di Hubei, tempat virus corona muncul.

Pada 12 April uji coba secara terkontrol dilakukan dengan dua fase secara acak kepada 500 orang untuk menguji berbagai dosis dengan plasebo. Penyelesaian fase 1 baru akan selesai pada akhir Desember2020 dan hasil fase dua diharapkan bisa diketahui pada Januari 2021.

18. Aspirin, clopidogrel, rivaroxaban, atorvastatin, dan omerazole

Sederet obat yang biasa dipakai untuk penyakit jantung juga mulai diteliti oleh ilmuwan di Inggris untuk melawan COVID-19. Obat jantung dilibatkan karena beberapa laporan melihat adanya kaitan antara keparahan infeksi virus dengan penyakit jantung. Uji coba telah dilakukan kepada 3.000 pasien di Inggris dengan tanggal penyelesaian uji coba sampai 30 Maret 2021.

19. ChAdOx1

ChAdOx1 merupakan jenis vaksin yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Inggris. Vaksin ini menggunakan virus yang telah dijinakkan dan sedang diuji pada 510 orang dengan rentan usia 18-55 tahun. Namun seperti antivirus lain, ChAdOx1 paling cepat baru akan digunakan pada Mei 2021.

20. Serology / Antibody Testing atau Eksperimen Antibodi

Beberapa negara dan akademisi telah mulai melakukan eksperimen uji darah sebagai antibodi kepada seseorang yang telah terpapar covid-19 dan atau mereka yang tanpa menunjukkan gejala.

Eksperimen serology untuk antibodi akan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang ruang lingkup dan dinamika pandemi covid-19. Selain itu juga, lewat eksperimen ini bisa mengindentifikasi pasien seberapa jauh pasien akan pulih.

Lewat ekseperimen ini nantinya, para tenaga medis dapat mengindentifikasi antibodi seperti apa yang tepat untuk merespon vaksin yang akan diberikan kepada sang pasien. Data dari pengujian serology ini diharapkan akan diketahuo dalam beberapa minggu mendatang.

Eksperimen ini telah lebih dulu dilakuakan kepada pasien covid-19 di China. Satu laporan pra-publikasi menganalisis plasma dari 175 pasien dan menemukan bahwa peradangan berkolerasi dengan titer antibodi yang lebih tinggi.

Pun pada pasien yang lebih muda usianya, kemungkinan lebih sedikit menghasilkan antibodi. Para ahli berpikir bahwa pasien yang pulih lebih mungkin kambuh, terutama terhadap pasien yang masih terdapat virus ditubuhnya.

Kendati demikian, data ini masih belum diketahui kebenarannya, apakah infeksi ringan pada pasien covid-19 dengan gejala tertentu bisa menghasilkan respons atau perlindungan antibodi secara kuat, atau tidak.


(dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular