
Dalam Hitungan Hari, Dua Stafsus Jokowi 'Resign'
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 April 2020 11:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam kurun waktu tak sampai satu minggu, dua orang Staf Khusus 'milenial' Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai pembantu kepala negara.
Mereka adalah Belva Devara (CEO Ruang Guru) dan Andi Taufan Garuda Putra (CEO Amartha). Keduanya mengajukan surat permohonan pengunduran diri kepada Jokowi pada 17 April 2020 lalu dan langsung disetujui.
Pengunduran diri dua Staf Khusus 'milenial' ini terbilang cukup mengagetkan. Pasalnya, keputusan tersebut diambil di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menyebar di berbagai wilayah Indonesia.
Apalagi, keduanya mundur setelah munculnya pemberitaan yang berkaitan dengan perusahaannya. Lantas, bagaimana cerita selengkapnya?
Pengunduran Diri Belva Devara
Pada Selasa (21/4/2020), CEO Ruangguru Belva Devara secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo.
Mundurnya Belva tak lepas dari pemberitaan seputar kartu-prakerja, di mana ruangguru yang ia dirikan menjadi salah satu platform yang terpilih oleh pemerintah untuk melaksanakan program yang ditujukan kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi corona.
Berkali-kali Belva menegaskan bahwa ia tidak mengetahui soal adanya program kartu pra-kerja bahkan tidak pernah dilibatkan dalam hal ini. Namun, agar masyarakat tidak gaduh dan Presiden Joko Widodo bisa fokus bekerja mengatasi pandemi, ia memilih mundur sebagai staf khusus untuk menghindari makin kuatnya isu konflik kepentingan.
Dia pun membuat surat terbuka kepada semua masyarakat lewat akun instagramnya, Berikut isi surat tersebut :
Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19.
Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya.
Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI.
Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut.
Semoga kita semua bisa segera keluar dari masalah pandemi
Pengunduran Diri Andi Taufan
Selang beberapa hari, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra sebagai Staf Khusus Presiden pada periode lima tahun ke depan. Andi Taufan mengikuti jejak Belva Devara yang sebelumnya sudah mengundurkan diri.
Seketaris Kabinet Pramono Anung mengemukakan mengemukakan bahwa kepala negara telah menerima dan menyetujui pengunduran diri Andi Taufan dan memahami alasan-alasan yang bersangkutan.
"Memang benar saudara Andi Taufan telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden pada tgl 17 April 2020," kata Pramono, Jumat (24/4/2020).
Jokowi, kata Pramono, tetap menghargai komitmen Andi Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh kepada penguatan ekonomi masyarakat bawah, terutama usaha mikro.
"Karena penguatan ekonomi lapisan bawah terutama UMKM juga menjadi perhatian Bapak Presiden selama ini," kata Pramono
Dalam suratnya, Andi Taufan mengemukakan bahwa pengunduran dirinya semata-mata untuk mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di sektor usaha kecil dan menengah.
"Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil," kata Andi.
Sebelumnya, Andi Taufan Garuda Putra sempat membuat heboh karena surat kepada Camat. Ia pun mengklarifikasi surat yang dikirimkan kepada camat di seluruh wilayah Indonesia terkait dukungan kepada relawan PT Amartha Mikro menanggulangi Covid-19.
Melalui surat terbuka yang disampaikan, Selasa (14/4/2020), Andi menegaskan bahwa surat pemberitahuan tersebut murni bersifat pemberitahuan dukungan kepada program desa inisiasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," kata Andi.
Dalam salinan surat yang beredar, Andi mengirimkan surat bertajuk kerja sama sebagai relawan desa lawan Covid-19 kepada seluruh camat di berbagai wilayah Indonesia. Program ini akan dilakukan di area Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.
Surat berskop Sekretariat Kabinet itu mencakup perihal edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas. Andi mengatakan, surat tersebut murni atas dasar kemanusiaan untuk mendukung program desa menanggulangi Covid-19.
"Dukungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat yang akan dipertanggung jawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan yang diberikan tanpa menggunakan APBN maupun APBD," tegasnya.
"Saya akan terus bergerak membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19, bekerjasama dan bergotong royonh dengan seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta, lembaga dan organisasi masyarakat lainnya," katanya.
Di akhir surat terbuka, Andi pun meminta maaf. "Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," katanya.
Dilansir CNN Indonesia, Tim Komunikasi Andi Taufan, Derira Harahap menjelaskan surat tersebut merupakan kerjasama yang terbuka untuk segala pihak. Namun, ketika disinggung mengenai apakah ada perusahaan lain yang mengajukan kerja sama, ia yang juga merupakan PR Lead Amartha itu enggan menjawab.
"Terbuka untuk segala pihak baik perusahaan, organisasi atau lembaga lainnya. Sepengetahuan saya, Mas Taufan juga aktif mendukung organisasi masyarakat yang fokus menanggulangi Covid-19," dalihnya.
Pada bagian edukasi dijelaskan bahwa nantinya petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi di desa dengan materi seputar: tahapan gejala, cara penularan dan pencegahan Covid-19 sesuai protokol kesehatan dan standar WHO, serta tata cara pencegahan penularan Covid-19 mulai dari pola hidup sehat dan bersih, hingga penerapan physical distancing atau jaga jarak fisik.
Sedangkan untuk kebutuhan APD dikatakan bahwa petugas lapangan Amartha berperan melakukan pendataan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan di desa dan memenuhi kebutuhan tersebut melalui jalur donasi.
Derira menyebut sebanyak 3.000 tim lapangan Amartha di 12.300 desa mengajukan diri sebagai relawan tanpa biaya apa pun. Sejak minggu lalu, terang dia, Amartha telah bekerja sama dengan banyak pihak untuk menyalurkan dan memenuhi kebutuhan APD; melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas umum dan rumah masyarakat; dan memenuhi kebutuhan masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer dan vitamin.
"Serta edukasi masyarakat mengenai tahapan gejala, cara penularan dan pencegahan Covid-19," tuturnya.
(dru) Next Article Antusiasme Andi Taufan jadi Staf Khusus Jokowi
Mereka adalah Belva Devara (CEO Ruang Guru) dan Andi Taufan Garuda Putra (CEO Amartha). Keduanya mengajukan surat permohonan pengunduran diri kepada Jokowi pada 17 April 2020 lalu dan langsung disetujui.
Pengunduran diri dua Staf Khusus 'milenial' ini terbilang cukup mengagetkan. Pasalnya, keputusan tersebut diambil di tengah pandemi Covid-19 yang semakin menyebar di berbagai wilayah Indonesia.
Pengunduran Diri Belva Devara
Pada Selasa (21/4/2020), CEO Ruangguru Belva Devara secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo.
Mundurnya Belva tak lepas dari pemberitaan seputar kartu-prakerja, di mana ruangguru yang ia dirikan menjadi salah satu platform yang terpilih oleh pemerintah untuk melaksanakan program yang ditujukan kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi corona.
![]() |
Berkali-kali Belva menegaskan bahwa ia tidak mengetahui soal adanya program kartu pra-kerja bahkan tidak pernah dilibatkan dalam hal ini. Namun, agar masyarakat tidak gaduh dan Presiden Joko Widodo bisa fokus bekerja mengatasi pandemi, ia memilih mundur sebagai staf khusus untuk menghindari makin kuatnya isu konflik kepentingan.
Dia pun membuat surat terbuka kepada semua masyarakat lewat akun instagramnya, Berikut isi surat tersebut :
Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.
Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya.
Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden. Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan. Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI.
Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut.
Semoga kita semua bisa segera keluar dari masalah pandemi
Pengunduran Diri Andi Taufan
Selang beberapa hari, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra sebagai Staf Khusus Presiden pada periode lima tahun ke depan. Andi Taufan mengikuti jejak Belva Devara yang sebelumnya sudah mengundurkan diri.
Seketaris Kabinet Pramono Anung mengemukakan mengemukakan bahwa kepala negara telah menerima dan menyetujui pengunduran diri Andi Taufan dan memahami alasan-alasan yang bersangkutan.
![]() |
"Memang benar saudara Andi Taufan telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden pada tgl 17 April 2020," kata Pramono, Jumat (24/4/2020).
Jokowi, kata Pramono, tetap menghargai komitmen Andi Taufan yang ingin mengabdikan diri secara penuh kepada penguatan ekonomi masyarakat bawah, terutama usaha mikro.
"Karena penguatan ekonomi lapisan bawah terutama UMKM juga menjadi perhatian Bapak Presiden selama ini," kata Pramono
Dalam suratnya, Andi Taufan mengemukakan bahwa pengunduran dirinya semata-mata untuk mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di sektor usaha kecil dan menengah.
"Pengunduran diri ini semata-mata dilandasi keinginan saya yang tulus untuk dapat mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil," kata Andi.
Sebelumnya, Andi Taufan Garuda Putra sempat membuat heboh karena surat kepada Camat. Ia pun mengklarifikasi surat yang dikirimkan kepada camat di seluruh wilayah Indonesia terkait dukungan kepada relawan PT Amartha Mikro menanggulangi Covid-19.
Melalui surat terbuka yang disampaikan, Selasa (14/4/2020), Andi menegaskan bahwa surat pemberitahuan tersebut murni bersifat pemberitahuan dukungan kepada program desa inisiasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
"Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi Covid-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," kata Andi.
Dalam salinan surat yang beredar, Andi mengirimkan surat bertajuk kerja sama sebagai relawan desa lawan Covid-19 kepada seluruh camat di berbagai wilayah Indonesia. Program ini akan dilakukan di area Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.
Surat berskop Sekretariat Kabinet itu mencakup perihal edukasi Covid-19 dan pendataan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas. Andi mengatakan, surat tersebut murni atas dasar kemanusiaan untuk mendukung program desa menanggulangi Covid-19.
"Dukungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat yang akan dipertanggung jawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan yang diberikan tanpa menggunakan APBN maupun APBD," tegasnya.
"Saya akan terus bergerak membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19, bekerjasama dan bergotong royonh dengan seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta, lembaga dan organisasi masyarakat lainnya," katanya.
Di akhir surat terbuka, Andi pun meminta maaf. "Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," katanya.
Dilansir CNN Indonesia, Tim Komunikasi Andi Taufan, Derira Harahap menjelaskan surat tersebut merupakan kerjasama yang terbuka untuk segala pihak. Namun, ketika disinggung mengenai apakah ada perusahaan lain yang mengajukan kerja sama, ia yang juga merupakan PR Lead Amartha itu enggan menjawab.
"Terbuka untuk segala pihak baik perusahaan, organisasi atau lembaga lainnya. Sepengetahuan saya, Mas Taufan juga aktif mendukung organisasi masyarakat yang fokus menanggulangi Covid-19," dalihnya.
Pada bagian edukasi dijelaskan bahwa nantinya petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi di desa dengan materi seputar: tahapan gejala, cara penularan dan pencegahan Covid-19 sesuai protokol kesehatan dan standar WHO, serta tata cara pencegahan penularan Covid-19 mulai dari pola hidup sehat dan bersih, hingga penerapan physical distancing atau jaga jarak fisik.
Sedangkan untuk kebutuhan APD dikatakan bahwa petugas lapangan Amartha berperan melakukan pendataan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan di desa dan memenuhi kebutuhan tersebut melalui jalur donasi.
Derira menyebut sebanyak 3.000 tim lapangan Amartha di 12.300 desa mengajukan diri sebagai relawan tanpa biaya apa pun. Sejak minggu lalu, terang dia, Amartha telah bekerja sama dengan banyak pihak untuk menyalurkan dan memenuhi kebutuhan APD; melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas umum dan rumah masyarakat; dan memenuhi kebutuhan masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer dan vitamin.
"Serta edukasi masyarakat mengenai tahapan gejala, cara penularan dan pencegahan Covid-19," tuturnya.
(dru) Next Article Antusiasme Andi Taufan jadi Staf Khusus Jokowi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular