
Internasional
Mengapa Trump & Iran Ribut Lagi di Teluk, Karena Minyak AS?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 April 2020 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia - AS dan Iran kembali tegang. Adu mulut terjadi antara militer Iran dan Presiden AS Donald Trump.
Trump menulis di Twitternya, telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak kapal Iran. Sedangkan Iran mengancam menghancurkan AS sebagai bentuk pertahanan diri.
Lalu, apa yang terjadi?
Ini tak lain karena ketegangan yang terjadi di Teluk Arab, 15 April lalu. Sebelumnya, Angkatan Laut AS merilis sebuah video di mana 6 kapal perang AS dikelilingi 11 kapal militer milik Garda Revolusi Iran (IRGCN)
Kapal Perang AS itu, terdiri dari USS Lewis B.Puller, USS Paul Hamilton,USS Firebolt, USS Sirocco, USCGC Wrangell dan USCGC Maui. AS mengaku tengah berpatroli dengan helikopter militer Apacge AH-64E di perairan internasional.
Menurut Komando Sentral AS, kapal-kapal Iran berulang kali melakukan pendekatan berbahaya dan melecehkan. Kedua pihak hanya berjarak 10 meter.
"Kapal-kapal IRGCN berulang kali melintasi buritan (belakang) kapal-kapal AS pada jarak yang sangat dekat dengan kecepatan tinggi," kata militer AS dikutip dari CNN International.
"Kru mengeluarkan banyak peringatan melalui radio... klakson ... tetapi tetap tak direspon," ujarnya lagi. Lalu pergi satu jam setelahnya.
Di akhir 2019, hubungan AS dan Iran memanas karena serangan yang dilakukan militer Paman Sam di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Pada 8 Januari, Iran membalas AS dengan menyerang pangkalan militer Ain Al Asad di Irak, yang menyebabkan 100 tentara negeri adi daya cedera otak.
Meski demikian, pengamat mengaitkan hal ini dengan minyak.
"Tanpa menghentikan produksi minyak dunia, hanya ada sedikit produsen yang dapat melakukan hal-hal yang bisa membantu harga," kata analis senior AS dari Swissquote Bank, Ipek Ozkardeskaya dikutip dari AFP.
"Satu pilihan lain adalah untuk memicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah untuk mengancam pasokan dan mendukung harga. Inilah yang dilakukan Donald Trump saat ini."
Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk kontrak Juni naik 20% atau berakhir di US$ 16,50 per barel pada penutupan perdagangan.
Padahal Senin pekan ini, untuk kontrak Mei, harga sempat turun ke level terendah sepanjang sejarah yakni -US$40,32 per barel. Minyak mentah acuan internasional lain Brent juga menguat 4,7% ke US$ 21,33 per barel.
(sef/sef) Next Article Iran Hargai Kepala Trump: Dari Rp 1,1 T Turun Jadi Rp 42 M
Trump menulis di Twitternya, telah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembak kapal Iran. Sedangkan Iran mengancam menghancurkan AS sebagai bentuk pertahanan diri.
Lalu, apa yang terjadi?
Kapal Perang AS itu, terdiri dari USS Lewis B.Puller, USS Paul Hamilton,USS Firebolt, USS Sirocco, USCGC Wrangell dan USCGC Maui. AS mengaku tengah berpatroli dengan helikopter militer Apacge AH-64E di perairan internasional.
Menurut Komando Sentral AS, kapal-kapal Iran berulang kali melakukan pendekatan berbahaya dan melecehkan. Kedua pihak hanya berjarak 10 meter.
"Kapal-kapal IRGCN berulang kali melintasi buritan (belakang) kapal-kapal AS pada jarak yang sangat dekat dengan kecepatan tinggi," kata militer AS dikutip dari CNN International.
"Kru mengeluarkan banyak peringatan melalui radio... klakson ... tetapi tetap tak direspon," ujarnya lagi. Lalu pergi satu jam setelahnya.
![]() |
Di akhir 2019, hubungan AS dan Iran memanas karena serangan yang dilakukan militer Paman Sam di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Pada 8 Januari, Iran membalas AS dengan menyerang pangkalan militer Ain Al Asad di Irak, yang menyebabkan 100 tentara negeri adi daya cedera otak.
Meski demikian, pengamat mengaitkan hal ini dengan minyak.
"Tanpa menghentikan produksi minyak dunia, hanya ada sedikit produsen yang dapat melakukan hal-hal yang bisa membantu harga," kata analis senior AS dari Swissquote Bank, Ipek Ozkardeskaya dikutip dari AFP.
"Satu pilihan lain adalah untuk memicu ketegangan geopolitik di Timur Tengah untuk mengancam pasokan dan mendukung harga. Inilah yang dilakukan Donald Trump saat ini."
Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), untuk kontrak Juni naik 20% atau berakhir di US$ 16,50 per barel pada penutupan perdagangan.
Padahal Senin pekan ini, untuk kontrak Mei, harga sempat turun ke level terendah sepanjang sejarah yakni -US$40,32 per barel. Minyak mentah acuan internasional lain Brent juga menguat 4,7% ke US$ 21,33 per barel.
(sef/sef) Next Article Iran Hargai Kepala Trump: Dari Rp 1,1 T Turun Jadi Rp 42 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular