
Internasional
Kasus Corona Tembus 10 Ribu, Singapura Impor Kasur dari RI
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
23 April 2020 18:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura mengimpor bed set seperti kasur dan dipan dari RI guna menangani membludaknya kasus corona (COVID-19). Bed set tersebut dipesan oleh Yayasan Temasek Singapura dan difasilitasi oleh KBRI.
"Yang sudah dipesan 38.500 set, sebagian sudah sampai," kata Dubes RI untuk Singapura Ngurah Swajaya saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (23/4/2020).
Menurutnya sudah cukup banyak yang sampai di Singapura. Beberapa sudah dipakai di tempat karantina darurat di Singapore Expo Ground.
Sejauh ini, berdasarkan data Worldometers, Singapura memiliki 10.141 kasus corona. Di mana ada 12 kasus kematian dan 896 kasus kematian per Kamis (23/4/2020).
Dari jumlah tersebut, terdapat total 48 WNI dengan kondisi 21 sembuh. Di mana 24 stabil, 1 dalam perawatan khusus, dan 2 meninggal.
Kasus corona di Singapura sendiri melonjak tajam beberapa hari terakhir. Ini terkait cluster asrama pekerja migran.
Sebanyak 19.800 pekerja asing diisolasi sejak 6 April. Kebanyakan mereka berasal dari Asia Selatan dan China.
Awal April ini Singapura sudah menerapkan semi lockdown atau disebut "circuit breaker". Ini akan berlangsung satu bulan.
Tempat kerja dan sekolah ditutup. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka.
(sef/sef) Next Article Waduh! Kasus COVID-19 di Singapura Nambah 1.426 dalam Sehari
"Yang sudah dipesan 38.500 set, sebagian sudah sampai," kata Dubes RI untuk Singapura Ngurah Swajaya saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (23/4/2020).
Menurutnya sudah cukup banyak yang sampai di Singapura. Beberapa sudah dipakai di tempat karantina darurat di Singapore Expo Ground.
Sejauh ini, berdasarkan data Worldometers, Singapura memiliki 10.141 kasus corona. Di mana ada 12 kasus kematian dan 896 kasus kematian per Kamis (23/4/2020).
Dari jumlah tersebut, terdapat total 48 WNI dengan kondisi 21 sembuh. Di mana 24 stabil, 1 dalam perawatan khusus, dan 2 meninggal.
Kasus corona di Singapura sendiri melonjak tajam beberapa hari terakhir. Ini terkait cluster asrama pekerja migran.
Sebanyak 19.800 pekerja asing diisolasi sejak 6 April. Kebanyakan mereka berasal dari Asia Selatan dan China.
Awal April ini Singapura sudah menerapkan semi lockdown atau disebut "circuit breaker". Ini akan berlangsung satu bulan.
Tempat kerja dan sekolah ditutup. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka.
(sef/sef) Next Article Waduh! Kasus COVID-19 di Singapura Nambah 1.426 dalam Sehari
Most Popular