Internasional

Kasus Tembus 10 Ribu, Pakistan Cabut Larangan Salat di Masjid

Savira Wardoyo, CNBC Indonesia
23 April 2020 16:11
A Pakistani flag flies on a mast as paramilitary Frontier Corps soldiers talk while guarding at Karachi's District Malir prison, August 23, 2013. REUTERS/Akhtar Soomro
Foto: Pakistan (REUTERS/Akhtar Soomro)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus corona (COVID-19) di Pakistan kini menembus 10.076 jiwa. Berdasarkan data Worldometers, Kamis (23/4/2020) ada tambahan 511 kasus dalam sehari.

Jumlah kematian juga bertambah 11 orang menjadi 212 kasus. Sedangkan jumlah yang sembuh 2.156.

Bahkan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan diketahui menjalani tes COVID-19, pada Rabu (22/4/2020). Meski hingga saat ini hasilnya belum diketahui.




Walau demikian, pemerintah di negara itu membuat keputusan kontroversial. Yakni memperbolehkan ibadah dilakukan di masjid-masjid selama bulan suci Ramadan.

Hal ini pun menimbulkan pro kontra di negara itu. Sebelumnya sejumlah negara justru memperketat aturan ibadah warga, sebut saja Arab Saudi dan Turki.

"Sayangnya, para penguasa kita telah membuat keputusan yang salah ... menunjukkan sikap yang tidak serius, " ungkap seorang dokter di Pakistan bernama Qaiser Sajjad yang juga pengurus organisasi medis setempat, sebagaimana dimuat Reuters.


Pakistan merupakan negara Muslim terpadat kedua di dunia setelah Indonesia. Baik pemerintah maupun para ahli mengatakan puncak infeksi diperkirakan akan mencapai pada bulan Mei mendatang.



Pekan lalu, Pakistan memperpanjang penguncian wilayah secara nasional (lockdown) selama dua minggu. Karachi menjadi kota dengan jumlah kasus terbanyak.

Tetapi pembatasan tidak berlaku pada sejumlah hal, termasuk produksi industri utama dan kegiatan di tempat ibadah. Khusus untuk tempat ibadah, ada 20 prosedur standar, namun realita-nya tidak diterapkan.


Dokter lainnya bernama Saad Niaz mengatakan fasilitas medis tentu akan menghadapi kesulitan besar dalam beberapa hari mendatang karena kebijakan ini. Langkah pemerintah akan memaksa rumah sakit menolak pasien sebab tidak tersedianya tempat tidur.

Di dunia ada sekitar 2,6 juta orang terinfeksi corona. Sejumlah kluster besar di sejumlah negara terjadi karena aktivitas yang mengumpulkan orang banyak.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Ledakan Gedung Di Pakistan Tewaskan 3 Orang & Belasan Luka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular