Internasional

Kemlu Pastikan tak Ada WNI Kena Covid-19 di Asrama Singapura

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 April 2020 17:29
singapura (REUTERS/Edgar Su)
Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNBC Indonesia - Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menegaskan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan terinfeksi Covid-19 di asrama pekerja asing Singapura yang saat ini menjadi pusat penyebaran wabah mematikan itu.

"Terkait peningkatan penularan Covid-19 di lingkungan asrama tenaga kerja asing di Singapura, kami garis bawahi tidak ada warga negara Indonesia yang tertular atau tinggal di asrama dan tertular," kata Faizasyah dalam sebuah briefing via video bersama wartawan, Rabu (22/4/2020).



"Jadi kalau dari data yang kita miliki, 48 WNI yang positif Covid-19 [di Singapura], mereka bukanlah dari cluster tenaga kerja asing yang saat sekarang dikarantina karena tingkat penyebaran cukup tinggi," lanjutnya.

Menurut data yang dibagikan Kementerian Luar Negeri di Twitter, per Rabu pukul 08:00 WIB, ada sebanyak 536 orang WNI yang positif Covid-19 di luar negeri. Di mana sebanyak 48 ada di Singapura, dengan perincian 20 sembuh, 25 stabil, satu dalam perawatan khusus dan 2 meninggal.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 Singapura kini telah menjadi yang tertinggi di ASEAN, melampaui Indonesia. Menurut Worldometers, ada 10.141 kasus corona di negara kota ini. Di mana 11 orang telah meninggal dan 839 orang sembuh.

Pesatnya penambahan jumlah kasus Covid-19 di Singapura belakangan terjadi terkait dengan penyebaran yang berlangsung di beberapa cluster/asrama pekerja asing. Di mana pada Senin per pukul 12:00 siang, ada 1.111 kasus corona baru dilaporkan di negara itu, menurut Departemen Kesehatan (MOH).

Dari total itu, sebanyak 1.050 kasus adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama. "Dari kasus-kasus baru, 66% terkait dengan cluster yang diketahui, sementara sisanya sedang dilakukan pelacakan kontak," jelas MOH.



Pemerintah Singapura melaporkan setidaknya sudah ada 19 asrama yang telah dikarantina sejauh ini, menurut The Economic Times. Salah satu asrama dengan kasus penularan terbanyak adalah asrama S11 di Punggol.

Asrama itu dihuni lebih dari 300.000 buruh migran dari Bangladesh, India dan China. Para migran tersebut tinggal di kamar dengan ranjang untuk 12 hingga 20 laki-laki per kamarnya. Para pekerja umumnya menerima upah harian sebesar S$ 20 atau sekitar RP 215.000 per harinya.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular