
Internasional
Lagi! Parlemen AS Loloskan Dana Darurat Corona Rp 7.000 T
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 April 2020 12:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui RUU paket darurat sebesar US$ 480 miliar (Rp 7.494 triliun), Selasa (21/4/2020). Stimulus ini akan diberikan pada usaha kecil, rumah sakit dan penujian tes corona (COVID-19) di AS.
Meski harus menunggu persetujuan DPR AS, karena menganut dua kamar, setidaknya sekitar US$ 310 miliar akan masuk ke dalam program pinjaman utama untuk menunjang gajii karyawan perusahaan kecil. Namun belum jelas berapa banyak perusahaan yang akan menerima dana ini.
RUU tersebut juga mengalokasikan US$ 60 miliar untuk program bantuan bisnis usaha kecil. Termasuk US$ 75 miliar untuk bantuan rumah sakit dan US$ 25 miliar untuk pengujian virus corona.
Sementara itu, kasus kematian akibat pandemi COVID-19 di AS terus bertambah. Bahkan angkanya dalam 24 jam terakhir, menjadi 2.751, sebagaimana diungkap data Universitas Johns Hopkins.
Ini membuat total ada 800 ribu lebih orang terinfeksi COVID-19 di negeri itu. Menurut Universitas yang berbasis di Baltimore tersebut ada setidaknya 44.845 kematian orang karena corona di negeri Paman Sam.
Dari data Wordlometer, ada 2,2 juta warga dunia yang terinfeksi corona. Sebanyak 177 ribu pasien meninggal dan 690 ribu orang sembuh.
Kasus aktif saat ini adalah 1,6 juta, dengan 97% kasus menunjukan gejala ringan dan 3% gejala serius. Sementara kasus yang sudah selesai sebanyak 867 ribu.
AS masih menjadi negara dengan infeksi terbanyak. Lalu disusul Spanyol (204 ribu kasus), Italia (183 ribu kasus), Prancis (158 ribu kasus), Jerman (148 ribu kasus) dan Inggris (129 ribu kasus) serta Turki (95 ribu kasus).
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Meski harus menunggu persetujuan DPR AS, karena menganut dua kamar, setidaknya sekitar US$ 310 miliar akan masuk ke dalam program pinjaman utama untuk menunjang gajii karyawan perusahaan kecil. Namun belum jelas berapa banyak perusahaan yang akan menerima dana ini.
RUU tersebut juga mengalokasikan US$ 60 miliar untuk program bantuan bisnis usaha kecil. Termasuk US$ 75 miliar untuk bantuan rumah sakit dan US$ 25 miliar untuk pengujian virus corona.
Ini membuat total ada 800 ribu lebih orang terinfeksi COVID-19 di negeri itu. Menurut Universitas yang berbasis di Baltimore tersebut ada setidaknya 44.845 kematian orang karena corona di negeri Paman Sam.
Dari data Wordlometer, ada 2,2 juta warga dunia yang terinfeksi corona. Sebanyak 177 ribu pasien meninggal dan 690 ribu orang sembuh.
Kasus aktif saat ini adalah 1,6 juta, dengan 97% kasus menunjukan gejala ringan dan 3% gejala serius. Sementara kasus yang sudah selesai sebanyak 867 ribu.
AS masih menjadi negara dengan infeksi terbanyak. Lalu disusul Spanyol (204 ribu kasus), Italia (183 ribu kasus), Prancis (158 ribu kasus), Jerman (148 ribu kasus) dan Inggris (129 ribu kasus) serta Turki (95 ribu kasus).
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular