Internasional

Diramal Jadi Hotspot, Ini Kondisi Penyebaran Corona di ASEAN

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 April 2020 15:19
Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi (dok. BPMI Setpres/Lukas)
Foto: Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi (dok. BPMI Setpres/Lukas)
Jakarta, CNBC Indonesia - Asia Tenggara dikhawatirkan menjadi hotspot virus corona (COVID-19) terbaru, sebab jumlah penyebaran infeksi virus ini meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir.

Secara keseluruhan, wilayah ini memiliki lebih dari 30.000 kasus pada Selasa (21/4/2020). Dilansir dari CNBC Internasional, secara kolektif, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura menyumbang 87,9% dari total kasus yang dilaporkan di Asia Tenggara.



Walaupun tidak separah seperti kasus di Amerika Serikat dan Eropa, beberapa studi menunjukkan bahwa ada kemungkinan puluhan ribu yang terinfeksi di wilayah Asia Tenggara, tetapi tidak terdeteksi karena tingkat pengujian yang rendah.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus terjangkit di Singapura melonjak tinggi. Singapura sempat melaporkan adanya 596 kasus terjangkit baru pada Minggu (19/4/2020). Keesokannya, pada Senin (20/4/2020) dilaporkan adanya 1.426 kasus baru, menambah jumlah total menjadi 8.014 kasus sejauh ini.

Kementerian Kesehatan Singapura mengkonfirmasi hal tersebut, menambahkan jika sebagian besar pasien baru tersebut terkait dengan infeksi di cluster asrama yang menampung kelompok pekerja migran asing. Pasien kebanyakan adalah laki-laki yang berasal dari negara Asia lainnya, dan melakukan pekerjaan konstruksi padat karya di negara tersebut.

Singapura memang menghadapi situasi yang sangat menantang saat ini, namun menurut Takeshi Kasai, direktur WHO Western Pacific, negara ini memiliki sistem perawatan kesehatan dan kapasitas manajemen risiko yang mumpuni untuk menanganinya, menurut pemberitaan The Star.

Sedangkan Malaysia memiliki angka kasus sembuh terbanyak se-ASEAN berkat penanganan pemerintah yang responsif. Setiap pasien yang dites positif COVID-19, akan langsung masuk isolasi dan dirawat di rumah sakit hingga dinyatakan sembuh.

Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Noor Hisham Abdullah, pemantauan ketat dan perawatan yang diberikan di rumah sakit jadi kunci untuk menuai hasil yang baik dalam menaikkan angka kasus sembuh di negeri Jiran tersebut.

Selain itu, Malaysia juga akan terlibat dalam uji coba "Solidaritas", yakni upaya internasional untuk menguji beberapa obat dalam mengobati COVID-19 yang diluncurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah Malaysia akan melakukan uji klinis pada pasien lokal. Sebanyak sembilan rumah sakit pemerintah dan pasien yang memenuhi kriteria yang diperlukan untuk uji coba sudah disiapkan.

Sedangkan Indonesia memiliki kasus kematian paling tinggi di ASEAN, dengan 590 kasus. Filipina menyusul dengan 428 kasus, menjadi negara kedua dengan kasus kematian paling tinggi di wilayah tersebut. Kedua negara ini juga termasuk dalam negara dengan tingkat pengujian yang rendah.

Indonesia kini memiliki 6.760 kasus positif, padahal negara ini memiliki populasi terbesar keempat di dunia, dengan lebih dari 270 juta jiwa. Menurut situs Worldometer, Indonesia melaporkan baru melakukan 42.000 tes atau setara 154 tes per juta orang, menjadi angka pengujian tes terendah secara global.

Selanjutnya, Filipina kini sudah melakukan penguncian wilayah (lockdown). Namun dalam pemodelannya mengatakan setidaknya 75% infeksi atau sekitar 15 ribu orang belum terdeteksi akan virus ini.



Berikut data lengkap persebaran COVID-19 tingkat ASEAN per Selasa (21/4/2020). berdasarkan data Worldometers:

* Singapura (8.014 positif, 11 meninggal, 801 sembuh)


* Indonesia (6.760 positif, 590 meninggal, 747 sembuh)


* Filipina (6.459 positif, 428 meninggal, 613 sembuh)


* Malaysia (5.425 positif, 89 meninggal, 3.295 sembuh)


* Thailand (2.792 positif, 47 meninggal, 1.999 sembuh)


* Vietnam (268 positif, 0 meninggal, 214 sembuh)


* Brunei (138 positif, 1 meninggal, 116 sembuh)


* Myanmar (119 positif, 5 meninggal, 7 sembuh)


* Kamboja (122 positif, 0 meninggal, 107 sembuh)


* Laos (19 positif, 0 meninggal, 2 sembuh)







(sef/sef) Next Article Waspada! Asia Tenggara Diramal Jadi Hotspot Corona, RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular