Internasional

Waspada! Asia Tenggara Diramal Jadi Hotspot Corona, RI?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 April 2020 07:20
A man wearing a hazmat suit and mask mops the floor inside the Hajjah Fatimah mosque in Singapore on Friday, March 13, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms. For some it can cause more severe illness. (AP Photo/Ee Ming Toh)
Foto: Wabah virus Corona di Singapura (AP/Ee Ming Toh)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah orang yang terinfeksi corona di Asia Tenggara meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir. Kenyataan ini membuat sejumlah ahli khawatir daerah ini bisa jadi hotspot corona (COVID-19) selanjutnya.

Secara keseluruhan, ada 29.000 lebih kasus corona, per Selasa (21/4/2020). Indonesia, Filipina, Malaysia dan Singapura menyumbang kasus terbanyak hingga 87,9% dari total keseluruhan.

Meski kasus masih rendah dibanding AS dan Eropa, sebagaimana dikutip dari CNBC International, hal ini bukan kabar gembira. Namun perlu diwaspadai.

Karena, dari beberapa studi, puluhan ribu orang di kawasan dikatakan tidak terdeteksi. Terutama karena pengujian yang rendah di sejumlah negara termasuk di Indonesia dan Filipina.

Belum lagi peningkatan drastis kasus yang terjadi di Singapura karena infeksi yang terjadi di kelompok pekerja migran. Padahal sebelumnya, Singapura sukses menekan laju penyakit ini.

"Faktanya adalah, kasus-kasus ini telah meningkat di Asia Tenggara," kata Simon Tay, Ketua dari sebuah lembaga think tank Singapore Institute of International Affairs, dikutip Selasa (21/4/2020).

"Kita harus bertindak. Angka pengujian Filipina, angka pengujian Indonesia terlalu rendah."

Dalam risetnya, media ini menyatakan kapasitas pengujian di kawasan yang bervariasi menjadi salah satu peringatan. Singapura mungkin menjadi yang teratas dengan 16.203 pengujian per juta orang.

Myanmar, menjadi yang terakhir. Negara ini hanya mampu melakukan 85 pengujian per juta orang dalam populasinya.

Selain itu, kebanyakan peneliti melihat Indonesia dan Filipina bisa jadi mengkhawatirkan dibanding yang lain. Apalagi kalau bukan karena jumlah populasinya yang besar.

Dikutip CNBC International dari Worldometer, Indonesia yang memiliki populasi terbesar keempat di dunia yakni lebih dari 270 juta, melaporkan baru melakukan 42.000 tes. Ini setara 154 tes per juta orang atau terendah secara global, sebagaimana ditulis situs itu.

Belum lagi akhir Ramadan yang biasa diakhiri dengan tradisi mudik. Diprediksi bisa jadi ada 1 juta infeksi terjadi pada Juli, di Jawa pula terpada penduduknya, menurut media ini mengutip permodelan UI dari Reuters.

Filipina sendiri sudah melakukan lockdown (penguncian wilayah). Namun dalam permodelannya mengatakan setidaknya 75% infeksi atau sekitar 15 ribu orang belum terdeteksi.

Per Selasa (21/4/2020) pukul 7:00 WIB, Singapura mencatat 8.014 kasus, Indonesia 6.760 kasus, Filipina 6.459 kasus, Malaysia 5.425, Thailand 2.792 kasus. Sementara Vietnam 268 kasus,  Brunei 138 kasus, Kamboja 122 kasus, Myanmar 117 kasus, dan Laos 19 kasus.

Secara tingkat kematian, RI merupakan yang tertinggi 590 sedangkan Filipina 428. Malaysia ada 89 kasus, Thailand 47 dan Singapura 11.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Diramal Jadi Hotspot, Ini Kondisi Penyebaran Corona di ASEAN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular