Terdampak Corona, Pertamina Pangkas Anggaran Sampai 30%

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 April 2020 17:45
Proyek Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (Dok. Pertamina)
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak pandemi corona (Covid-19) membuat kesehatan keuangan PT Peratamina (Persero) terganggu. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) anjlok, ditambah harga minyak yang jeblok.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan, Pertamina melakukan pemotongan Capital Expenditure (Capex) dan Operating Expenses (Opex). Pemotongan Capex sebesar 23% dan Opex sebesar 30%.

Diharapkan akan memberikan relaksasi pada arus kas perusahaan. Nicke menjelaskan penhematan Capex 23% dilakukan dengan melakukan prioritisasi anggaran biaya investasi (ABI). tetap melanjutkan proyek strategis nasional, dan memaksimalkan Capex dengan pengalihan dan fokus ke quick win project.

Lalu penghematan Opex 30% diakukan dengan melakukan prioritisasi program kerja, melakukan penghematan biaya operasi baik di Induk maupun anak perusahaan dengan tetap menjaga unsur Health Safety Security Environment (HSSE). Serta melakukan kegiatan operasional dengan tetap mengikuti protocol Covid-19.



"Menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Potong Capex dan Opex," papar Nicke saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis, (16/04/2020).

Sebelumnya, PT Pertamina EP (PEP) menyampaikan sudah memiliki skenario jika harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau ICP berada di level US$ 30 per barel bahkan di bawahnya. Direktur Utama Pertamina Nanang Abdul Manaf mengatakan dengan ICP US$ 30 per barel secara umum masih tetap bisa profit.

Caranya dengan melakukan penyesuaian di beberapa program. "Seperti operating expenses (Opex) harus dipotong 10-20% dan capital expenditures (Capex) dipotong 20-30%," ungkapnya, Kamis, (02/04/2020).

Jika ICP di bawah US$ 30 per barel, Nanang menerangkan masih tetap bisa profit, menggunakan format yang sama. Hanya saja potongan capex dan opex nya lebih besar. "Kalau di bawah US$ 30 capex dipotong 40-50% dan opex 20% masih  bisa survive," imbuhnya.


(gus) Next Article Pertamina Temukan Cadangan Migas Di Sumatera Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular