
Pedenya Bos BI Sebut RI Jauh dari Jurang Resesi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 April 2020 15:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia akan mengalami resesi pada tahun ini, dengan kontraksi (pertumbuhan negatif) -3%. Namun, sepertinya Indonesia masih aman dari ancaman tersebut.
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diupayakan mengarah ke 2,3%. Ini adalah proyeksi bersama dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK).
"Kami mencurahkan koordinasi supaya stimulus fiskal lebih cepat dan 2,3% bisa dicapai. Kami akan terus monitor, dinamikanya sangat tinggi. Pada waktunya dinamika-dinamika ini akan bertemu dan kami akan melakukan asesmen kembali," kata Perry dalam konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, Jumat (17/4/2020).
Angka 2,3% itu, lanjut Perry, didapat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 4,7% pada kuartal I, 1,1% pada kuartal II, 1,3% pada kuartal III, dan 2,4% pada kuartal IV. Jika ini terjadi, maka Indonesia aman dari resesi. Definisi resesi adalah kontraksi ekonomi dua kuartal beruntun pada tahun yang sama.
"Kami melihat langkah-langkah stimulus fiskal di berbagai negara dan bagaimana pencegahan Covid. AS akan mulai dan membuka ekonominya, Jerman akan membolehkan toko-toko untuk buka. Ini terus berkembang dan akan menakar untuk menempuh langkah-langkah lanjutan," jelas Perry.
(aji/aji) Next Article Masih Resesi, Ekonomi RI Q1 Diramal Tumbuh -1% Hingga -0,1%
Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 diupayakan mengarah ke 2,3%. Ini adalah proyeksi bersama dari Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK).
"Kami mencurahkan koordinasi supaya stimulus fiskal lebih cepat dan 2,3% bisa dicapai. Kami akan terus monitor, dinamikanya sangat tinggi. Pada waktunya dinamika-dinamika ini akan bertemu dan kami akan melakukan asesmen kembali," kata Perry dalam konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, Jumat (17/4/2020).
"Kami melihat langkah-langkah stimulus fiskal di berbagai negara dan bagaimana pencegahan Covid. AS akan mulai dan membuka ekonominya, Jerman akan membolehkan toko-toko untuk buka. Ini terus berkembang dan akan menakar untuk menempuh langkah-langkah lanjutan," jelas Perry.
(aji/aji) Next Article Masih Resesi, Ekonomi RI Q1 Diramal Tumbuh -1% Hingga -0,1%
Most Popular