
Sampai Maret, APBN 2020 Defisit Rp 76,4 T
Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
17 April 2020 10:49

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mencatatkan defisit Rp 76,4 triliun sampai akhir Maret. Ini setara dengan 0,45% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Per akhir Maret, penerimaan negara tercatat Rp 375,9 triliun atau 16,8%d dari pagu APBN 2020. DIbandingkan dengan Maret 2019, ada kenaikan 7,7%.
Penerimaan perpajakan berada di Rp 279,9 triliun (15%). Naik tipis 0,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah Rp 96 triliun atau 26,2%. Naik 36,8% secara year-on-year.
Di sisi belanja, total belanja negara adalah Rp 482,4% (17,8%). Naik tipis hampir flat 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Belanja pemerintah pusat adalah Rp 277,9 (16,5%). Naik 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa adalah Rp 174,5 triliun (20,4%). Turun 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
(aji/aji) Next Article Per November, APBN 2020 Minus Rp 883,7 T
Per akhir Maret, penerimaan negara tercatat Rp 375,9 triliun atau 16,8%d dari pagu APBN 2020. DIbandingkan dengan Maret 2019, ada kenaikan 7,7%.
![]() |
Penerimaan perpajakan berada di Rp 279,9 triliun (15%). Naik tipis 0,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi belanja, total belanja negara adalah Rp 482,4% (17,8%). Naik tipis hampir flat 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Belanja pemerintah pusat adalah Rp 277,9 (16,5%). Naik 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa adalah Rp 174,5 triliun (20,4%). Turun 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
(aji/aji) Next Article Per November, APBN 2020 Minus Rp 883,7 T
Most Popular