
Per November, APBN 2020 Minus Rp 883,7 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Per akhir November, penerimaan negara tercatat Rp 1.423 triliun sementara belanja negara adalah Rp 2.306,7 triliun. Ini membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 membukukan defisit Rp 883,7 triliun atau setara 5,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyebut bahwa realisasi penerimaan negara masih 63,7% dari target yang termuat di Peraturan Presiden (Perpres) No 72/2020. Angka ini juga 15,1% di bawah pencapaian per akhir November 2020.
"Penerimaan negara terdampak seiring masih terbatasnya aktivitas ekonomi," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN Kita edisi Desember 2020, Senin (21/12/2020).
Penerimaan perpajakan tercatat Rp 1.108,8 triliun atau 59,4% dari target. Dibandingkan November 2019, terjadi kontraksi (pertumbuhan negatif) 15,5%.
Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PBNP) adalah Rp 301,9 triliun. Kabar baiknya, ini sudah 103,7% dari target di Perpres No 72/2020 meski masih 15,9% di bawah November 2019.
Di sisi belanja, belanja pemerintah pusat berada di Rp 1.558,7 triliun. Ini sudah 78,9% dari target, dan 12,7% di atas periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian transfer ke daerah dan dana desa adalah Rp 748 triliun per akhir November 2020. Jumlah ini adalah 97,9% dari target, dan hanya 0,7% di bawah realisasi November 2019.
Total penerimaan negara yang Rp 2.306,7 triliun adalah 84,2% dari target Perpres No 72/2020. Angka ini 12,7% di atas November 2019.
![]() |
(aji/aji) Next Article Postur Sementara: Defisit APBN 2021 Naik Menjadi 5,7%