Ramalan IMF: Ekonomi RI 2020 Tumbuh 0,5%, Malaysia Minus 1,7%

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 April 2020 12:08
FILE - In this Feb. 14, 2020 file photo, Kristalina Georgieva, Managing Director of the International Monetary Fund, attends a session on the first day of the Munich Security Conference in Munich, Germany.   Georgieva said Friday, March 27,  it is clear that the global economy has now entered a recession that could be as bad or worse than the 2009 downturn.  She said the 189-nation lending agency was forecasting a recovery in 2021, saying it could be a “sizable rebound.” But she said this would only occur if nations succeed in containing the coronavirus and limiting the economic damage(AP Photo/Jens Meyer, File)
Foto: Kristalina Georgieva, IMF (AP/Jens Meyer)
Jakarta, CNBC Indonesia - IMF (Dana Moneter Internasional) mengeluarkan outlook terbaru soal ekonomi global. Mewabahnya corona (COVID-19) membuat IMF merevisi pertumbuhan yang sebelumnya dikeluarkan Januari lalu.

Secara global ekonomi dunia akan berkontraksi 3%, atau turun 6,3 poin persentase dibanding outlook sebelumnya 3,3%. Namun pertumbuhan yang cenderung positif masih terlihat di "emerging Asia".

"Beberapa negara di kawasan ini diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang rendah ... Indonesia ... sementara lainnya akan mengalami kontraksi besar," kata lembaga itu dalam catatannya dikutip Rabu (15/4/2020).



Indonesia sendiri kemungkinan akan tumbuh 0,5%, dari sebelumnya 5,0% di 2019. Namun pertumbuhan diproyeksi bisa membaik di 2021, dengan perkiraan 8,2%.

Ini berbanding terbalik dengan negara tetangga seperti Malaysia. IMF mencatat pertumbuhan bakal -1,7%, dari sebelumnya 4,3%.

Meski begitu pertumbuhan Malaysia bisa paling bersinar di 2021. Di mana ekonomi tumbuh 9%.

Lalu bagaimana jika dibandingkan dengan ASEAN-5 lainnya?

Filipina, kemungkinan hanya akan tumbuh 0,6% di 2020, dari sebelumnya 5,9% . Walau demikian di 2021, ekonominya diprediksi tumbuh 7,6%.

Sedangkan Vietnam tumbuh 2,7% dari sebelumnya 7.0%. Di 2021, IMF memprediksi Vietnam sebesar 7%.

Thailand menjadi negeri yang paling dalam terkontraksi dengan pertumbuhan -6,7%, setelah sebelumnya tumbuh 2,4% di 2019. Di 2021, ekonomi negeri Gajah Putih tumbuh 6,1%.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Simak! Ini 'Ramalan' IMF soal PDB RI di Tengah Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular