Dampak Corona
Cerita Pedagang Tanah Abang Tak Kuat Digempur Corona
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 April 2020 13:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat krisis 1998, sektor usaha kecil menengah (UKM) termasuk masih kuat bertahan. Namun, kala corona atau covid-19 jadi pandemi, kini daya tahan pelaku UKM tak kuat dibuatnya.
Pandemi corona telah menyebabkan pusat-pusat bisnis terpaksa ditutup termasuk pusat perdagangan pakaian dan tekstil Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perumda Pasar Jaya memperpanjang masa tutup pasar Tanah Abang untuk menekan penyebaran wabah virus corona, jadi malapetaka bagi para pedagang.
Tutupnya Tanah Abang, membuat kesulitan hidup yang dialami para pedagang dan pekerja semakin parah. Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Yasril Umar mengungkapkan kini banyak pedagang yang beralih ke profesi lain demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut dilakukan karena penjualan menurun tajam akibat daya beli terhadap pakaian yang menurun.
"Kalau mereka nggak ada pilihan lain. Ada juga saya dapat laporan mereka jadi ojek, ada juga. Coba-coba dagang produk lain. Rintis usaha-usaha lain. Kan untuk pakaian orang nggak terlalu fokus hari ini. Bisa aja dia buka usaha kuliner atau kue-kue, makanan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/4).
Namun, tidak semua berjalan lancar, ada juga yang menemui rintangan lain dalam usahanya. Sehingga keadaan berpotensi lebih buruk. "Udah ada yang WA ke saya sampai dia harus sarapan pagi anaknya harus minta ke tetangga. Udah ada seperti itu. Karena uang mereka juga tertahan di barang," ungkapnya.
Jika kondisi semakin berlarut, Yusril mengungkapkan bukan tidak mungkin ada juga pedagang yang harus gulung tikar. Saat ini, sejumlah pos operasional sudah diefektifkan. Namun, tanpa ada pemasukan yang memadai, sulit bagi pedagang untuk bertahan.
"Ya sekuat-kuatnya bakal keteteran juga, kedodoran juga. Harus biaya dikeluarkan sementara pemasukan ga ada. Makanya sebagian udah ada yang kehabisan amunisi. Bahkan makan mereka harus minta ke tetangga. Kalau yang modal kuat mungkin masih tenang-tenang aja, santai," kata Yasril.
Pasar Tanah Abang yang sudah ditutup sejak 27 Maret, semula akan dibuka pada Senin (6/4/2020). Namun nyatanya, Perumda Pasar Jaya selaku operator pasar memutuskan untuk menunda pembukaan pasar hingga tanggap darurat COVID-19 (corona) berakhir.
Kebijakan ini diambil berlandaskan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.361 Tahun 2020 tentang perpanjangan status tanggap darurat bencana COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Pandemi corona telah menyebabkan pusat-pusat bisnis terpaksa ditutup termasuk pusat perdagangan pakaian dan tekstil Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perumda Pasar Jaya memperpanjang masa tutup pasar Tanah Abang untuk menekan penyebaran wabah virus corona, jadi malapetaka bagi para pedagang.
Tutupnya Tanah Abang, membuat kesulitan hidup yang dialami para pedagang dan pekerja semakin parah. Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Yasril Umar mengungkapkan kini banyak pedagang yang beralih ke profesi lain demi memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut dilakukan karena penjualan menurun tajam akibat daya beli terhadap pakaian yang menurun.
"Kalau mereka nggak ada pilihan lain. Ada juga saya dapat laporan mereka jadi ojek, ada juga. Coba-coba dagang produk lain. Rintis usaha-usaha lain. Kan untuk pakaian orang nggak terlalu fokus hari ini. Bisa aja dia buka usaha kuliner atau kue-kue, makanan," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/4).
Namun, tidak semua berjalan lancar, ada juga yang menemui rintangan lain dalam usahanya. Sehingga keadaan berpotensi lebih buruk. "Udah ada yang WA ke saya sampai dia harus sarapan pagi anaknya harus minta ke tetangga. Udah ada seperti itu. Karena uang mereka juga tertahan di barang," ungkapnya.
Jika kondisi semakin berlarut, Yusril mengungkapkan bukan tidak mungkin ada juga pedagang yang harus gulung tikar. Saat ini, sejumlah pos operasional sudah diefektifkan. Namun, tanpa ada pemasukan yang memadai, sulit bagi pedagang untuk bertahan.
"Ya sekuat-kuatnya bakal keteteran juga, kedodoran juga. Harus biaya dikeluarkan sementara pemasukan ga ada. Makanya sebagian udah ada yang kehabisan amunisi. Bahkan makan mereka harus minta ke tetangga. Kalau yang modal kuat mungkin masih tenang-tenang aja, santai," kata Yasril.
Pasar Tanah Abang yang sudah ditutup sejak 27 Maret, semula akan dibuka pada Senin (6/4/2020). Namun nyatanya, Perumda Pasar Jaya selaku operator pasar memutuskan untuk menunda pembukaan pasar hingga tanggap darurat COVID-19 (corona) berakhir.
Kebijakan ini diambil berlandaskan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.361 Tahun 2020 tentang perpanjangan status tanggap darurat bencana COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular