
Pukulan Corona
Panen Lebaran Buyar, Pedagang Tanah Abang Ngaku Rugi Miliaran
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 April 2020 12:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu sektor yang terpukul keras pandemi corona adalah pasar tradisional, termasuk Pasar Tanah Abang, pusat grosir pakaian dan tekstil terbesar di Indonesia. Pasar ini ditutup jelang sebulan Puasa, padahal masa-masa puncaknya para pedagang panen berkah Lebaran.
Para pedagang yang biasa berjualan di pasar Tanah Abang mengaku berharap bisa segera kembali berjualan. Saat ini, mereka tidak bisa berjualan karena Perumda Pasar Jaya selaku operator pasar menutup akses hingga 20 April dalam rangka pencegahan penyebaran virus korona.
Sebelumnya, penutupan pasar yang sudah terjadi sejak 27 Maret ini semula akan dibuka pada 6 April lalu. Namun nyatanya keputusan tersebut harus diperpanjang.
"Di satu sisi kita maklum, tapi di satu sisi dirugikan juga sebenarnya. Tapi pedagang berharap bisa kembali secepatnya. 6 April udah senang mau dagang tapi 5 April malam keputusannya ditunda lagi. Kemungkinan tanggal 20 ini dibuka lagi, tapi wallahualam kan kita nggak tahu," kata Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Yasril Umar kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/3).
Kerugian akibat penutupan ini pun tidak tanggung-tanggung. Total kerugian bisa mencapai ratusan miliar per hari. Apalagi bukan hanya pedagang pakaian yang menggantungkan hidupnya, banyak juga pedagang pendukung lain, semisal pedagang makanan maupun barang lainnya.
"Kalau dihitung seluruh blok 15 ribu pedagang, dikalikan per toko misal penjualan Rp 5 juta atau berapa sehari. Apalagi kondisi ini bisa 3 minggu hingga sebulan," sebutnya.
Keputusan perpanjangan waktu penutupan pasar berlaku untuk Pasar Tanah Abang Blok A, Pasar Tanah Abang Blok B dan Pasar Tanah Abang Blok F. Hanya Pasar Tanah Abang Blok G saja yang masih buka namun terbatas kepada pedagang bahan pangan.
"Jadi sudah diputuskan untuk pembukaan yang direncanakan pada 6 April kita tunda sementara sampai 19 April, Bapak Gubernur juga sudah memberikan teguran keras agar Pasar Tanah Abang ini tetap ditutup, Untuk pembukaan kembali nantinya akan diinformasikan lebih lanjut," ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin beberapa waktu lalu melalui keterangan resminya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Para pedagang yang biasa berjualan di pasar Tanah Abang mengaku berharap bisa segera kembali berjualan. Saat ini, mereka tidak bisa berjualan karena Perumda Pasar Jaya selaku operator pasar menutup akses hingga 20 April dalam rangka pencegahan penyebaran virus korona.
Sebelumnya, penutupan pasar yang sudah terjadi sejak 27 Maret ini semula akan dibuka pada 6 April lalu. Namun nyatanya keputusan tersebut harus diperpanjang.
Kerugian akibat penutupan ini pun tidak tanggung-tanggung. Total kerugian bisa mencapai ratusan miliar per hari. Apalagi bukan hanya pedagang pakaian yang menggantungkan hidupnya, banyak juga pedagang pendukung lain, semisal pedagang makanan maupun barang lainnya.
"Kalau dihitung seluruh blok 15 ribu pedagang, dikalikan per toko misal penjualan Rp 5 juta atau berapa sehari. Apalagi kondisi ini bisa 3 minggu hingga sebulan," sebutnya.
Keputusan perpanjangan waktu penutupan pasar berlaku untuk Pasar Tanah Abang Blok A, Pasar Tanah Abang Blok B dan Pasar Tanah Abang Blok F. Hanya Pasar Tanah Abang Blok G saja yang masih buka namun terbatas kepada pedagang bahan pangan.
"Jadi sudah diputuskan untuk pembukaan yang direncanakan pada 6 April kita tunda sementara sampai 19 April, Bapak Gubernur juga sudah memberikan teguran keras agar Pasar Tanah Abang ini tetap ditutup, Untuk pembukaan kembali nantinya akan diinformasikan lebih lanjut," ujar Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin beberapa waktu lalu melalui keterangan resminya.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular