
Jokowi Janji Harga Sembako Cepat Turun, Ini Ternyata Faktanya
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 April 2020 16:14

Harga gula sendiri sudah dua bulan naik signifikan dan belum menunjukkan adanya indikasi turun. Pada Februari lalu, harga gula pasir sempat menyentuh level Rp 14.000/kg. Itu pun sudah lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 12.500/Kg untuk tingkat konsumen akhir.
Pemerintah mengklaim sudah mengimpor ratusan ribu ton dan mengguyur pasar dengan pasokan gula. Bahkan RI-1 Joko Widodo (Jokowi) berjanji harga gula akan turun pada pekan lalu. Namun sampai hari ini harga gula pasir terutama jenis lokal masih bertengger di atas Rp 18.000/kg.
Kenaikan gula harus menjadi perhatian utama pemerintah. Pasalnya kebutuhan gula pasir untuk konsumsi pada bulan Ramadan naik. Jika stok masih tipis, ujungnya akan sama saja. Bahkan harga gula bisa berpotensi naik lagi.
Beralih ke komoditas lain yakni bawang dan cabai rawit, berdasarkan kalkulasi dari Kementerian Pertanian, seharusnya suplai untuk kedua komoditas ini mencukupi hingga usai lebaran nanti. Berdasarkan Early Warning System (EWS) Direktorat Jenderal Hortikultura neraca cabai masih surplus dari Maret-Juni 2020.
Direktorat Jenderal Hortikultura memperkirakan produksi aneka cabai bulan Maret ini 203.057 ton dengan kebutuhan 174.219 ton sehingga surplus 28.838 ton.
Untuk produksi bulan April 217.588 ton dengan kebutuhan 178.594 ton sehingga surplus 38.994 ton. Selanjutnya produksi bulan Mei 217.258 ton dengan kebutuhan 182.634 ton sehingga surplus 34.624 ton.
Harga cabai rawit terutama cabai rawit merah diprediksi akan turun seiring dengan masa panen mulai dari akhir Maret hingga awal April. Namun harga cabai rawit merah malah semakin meningkat dua pekan terakhir.
Harga cabai rawit sempat melesat tinggi akhir Januari lalu karena disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen. Gagal panen dipicu oleh kekeringan yang melanda tanah air akhir tahun lalu.
Kementerian Pertanian juga memastikan untuk pasokan bawang merah masih aman hingga usai hari raya nanti. Berdasarkan perkiraan EWS kementerian pertanian, kebutuhan untuk bawang merah nasional tiap bulannya mencapai 113 ribu ton.
Mengacu pada EWS Kementerian Perdagangan, hari ini pasokan bawang merah Brebes di 41 lokasi perdagangan utama sebanyak 1.359 ton, naik dari periode 10 Maret 2020 yang hanya sebanyak 1.147 ton.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 2018, komoditas strategis dengan angka MPP tertinggi untuk tahun 2017 salah satunya adalah bawang merah.
Tingkat Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) untuk komoditas bawang merah tercatat mencapai 49,06%. Artinya harga dari produsen ke konsumen akhir telah naik sebesar 49%. Jumlah rantai distribusi untuk komoditas ini sebanyak tiga.
Ke depan agar komoditas ini tak naik signifikan , perbaikan pasokan dan pola distribusi harus benar-benar jadi prioritas utama. Jangan sampai di tengah kondisi krisis kesehatan seperti ini, harga pokok malah melonjak tajam yang ujung-ujungnya bikin rakyat makin menjerit.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pemerintah mengklaim sudah mengimpor ratusan ribu ton dan mengguyur pasar dengan pasokan gula. Bahkan RI-1 Joko Widodo (Jokowi) berjanji harga gula akan turun pada pekan lalu. Namun sampai hari ini harga gula pasir terutama jenis lokal masih bertengger di atas Rp 18.000/kg.
Kenaikan gula harus menjadi perhatian utama pemerintah. Pasalnya kebutuhan gula pasir untuk konsumsi pada bulan Ramadan naik. Jika stok masih tipis, ujungnya akan sama saja. Bahkan harga gula bisa berpotensi naik lagi.
Direktorat Jenderal Hortikultura memperkirakan produksi aneka cabai bulan Maret ini 203.057 ton dengan kebutuhan 174.219 ton sehingga surplus 28.838 ton.
Untuk produksi bulan April 217.588 ton dengan kebutuhan 178.594 ton sehingga surplus 38.994 ton. Selanjutnya produksi bulan Mei 217.258 ton dengan kebutuhan 182.634 ton sehingga surplus 34.624 ton.
Harga cabai rawit terutama cabai rawit merah diprediksi akan turun seiring dengan masa panen mulai dari akhir Maret hingga awal April. Namun harga cabai rawit merah malah semakin meningkat dua pekan terakhir.
Harga cabai rawit sempat melesat tinggi akhir Januari lalu karena disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen. Gagal panen dipicu oleh kekeringan yang melanda tanah air akhir tahun lalu.
Kementerian Pertanian juga memastikan untuk pasokan bawang merah masih aman hingga usai hari raya nanti. Berdasarkan perkiraan EWS kementerian pertanian, kebutuhan untuk bawang merah nasional tiap bulannya mencapai 113 ribu ton.
Mengacu pada EWS Kementerian Perdagangan, hari ini pasokan bawang merah Brebes di 41 lokasi perdagangan utama sebanyak 1.359 ton, naik dari periode 10 Maret 2020 yang hanya sebanyak 1.147 ton.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 2018, komoditas strategis dengan angka MPP tertinggi untuk tahun 2017 salah satunya adalah bawang merah.
Tingkat Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) untuk komoditas bawang merah tercatat mencapai 49,06%. Artinya harga dari produsen ke konsumen akhir telah naik sebesar 49%. Jumlah rantai distribusi untuk komoditas ini sebanyak tiga.
Ke depan agar komoditas ini tak naik signifikan , perbaikan pasokan dan pola distribusi harus benar-benar jadi prioritas utama. Jangan sampai di tengah kondisi krisis kesehatan seperti ini, harga pokok malah melonjak tajam yang ujung-ujungnya bikin rakyat makin menjerit.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular