Maaf, RI Tak Akan Jemput Mahasiswa di Australia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 April 2020 18:32
Australia meminta setiap WNA yang tak bisa hidupi diri sendiri pulang ke negaranya, termasuk mahasiswa di Indonesia
Foto: REUTERS/Matt Siegel
Jakarta, CNBC Indonesia - Minggu lalu, Perdana Menteri Scott John Morrison mengimbau kepada WNA yang mengunjungi Australia, termasuk para pelajar, untuk segera meninggalkan Negeri Kanguru jika mereka tidak mampu menghidupi diri selama pandemi COVID-19.

Terkait hal tersebut, Judha Nugraha selaku Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, menyatakan tidak ada rencana menjemput pulang mahasiswa di sana.

"Saya ingin garis bawahi bahwa tidak ada himbauan dari pemerintah sebenarnya untuk mahasiswa kita kembali ke tanah air," ujar Judha, Kamis (9/4/2020).

Lebih lanjut, Judha mengatakan memaklumi hal tersebut, sebab kondisi di negara mana pun saat sekarang tidaklah mudah akibat pembatasan, penguncian (lockdown), serta adanya penularan kasus-kasus COVID-19 di berbagai negara di dunia.



"Jadi, kalaupun ada permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa kita, kita akan sangat terbuka apabila mereka berhubungan dan perwakilan kita di Australia untuk mencarikan satu solusi atas permasalahan yang dihadapi," lanjutnya.

Dalam masa seperti ini, Judha berharap mahasiswa di Australia tidak segan berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di sana dan mencoba mencarikan solusi atas permasalahan yang ada. "Namun saya ulangi, sampai sekarang kita belum mendengarkan atau mendapatkan satu inquiries tertentu dari mahasiswa kita di Australia," tukasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menganjurkan para mahasiswa dipulangkan kembali ke Tanah Air, sesaat setelah keluarnya himbauan dari PM Australia. Retno menyebut mahasiswa-mahasiswa yang dianjurkan pulang kampung adalah mereka sudah tidak bisa menyuplai kebutuhan untuk diri sendiri di negeri orang.

Hingga kini, Australia memiliki 6,104 kasus terjangkit, dengan 51 kasus kematian, dan 2.987 kasus berhasil sembuh, menurut data dari Worldometers.

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular