
Bukan Corona, Macron 'Warning' Iran soal Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Iran untuk menghormati kewajiban nuklirnya. Hal itu disampaikan Macron saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Hassan Rohani, Senin (6/4/2020).
Ia juga menyerukan agar Iran turut bersatu dengan negara-negara lainnya di dunia untuk memerangi wabah virus corona (COVID-19) yang sedang melanda dunia.
"Macron berharap Iran akan memberikan penghormatan terhadap kewajiban nuklirnya, menahan diri dari mengambil tindakan baru yang bertentangan dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dan berkontribusi untuk meredakan ketegangan regional," kata Elysee (kantor presiden Prancis) dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Prancis dan mitra UE-nya juga tetap tersedia untuk melanjutkan kerja sama kemanusiaan untuk membantu Iran memerangi virus corona, kata Macron menambahkan, menurut pernyataan pemerintah Prancis.
Sementara itu, menurut Radio Free Europe/Radio Liberty, Kantor Rohani mengatakan bahwa selama panggilan itu Rohani menyerukan perjuangan terkoordinasi secara internasional melawan COVID-19 dan meminta dukungan.
"Tanpa kerjasama global bersama dan pertukaran pengalaman kita, kita tidak dapat menguasai fase kritis ini," kata Rohani.
Pernyataan itu disampaikan Rohani di saat negaranya sedang berjuang untuk mengumpulkan dukungan agar Amerika Serikat (AS) mau meringankan sanksi ekonomi yang sedang diterapkan ke negara itu. Apalagi di saat wabah COVID-19 sedang melanda.
Sebelumnya pada Senin, Human Rights Watch (HRW) telah meminta AS untuk melonggarkan sanksi ekonomi terhadap Iran dan memperluas lisensi item-item yang bebas sanksi untuk memastikan negara tersebut memiliki akses ke sumber daya kemanusiaan yang penting selama pandemi melanda.
Iran dan beberapa negara bersama dengan PBB dan beberapa anggota parlemen AS telah menyuarakan permohonan serupa untuk meringankan sanksi.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump telah menawarkan bantuan kemanusiaan Iran, tetapi para pejabat Iran telah menolak tawaran itu.
Iran adalah salah satu negara yang paling terpukul oleh wabah virus corona. Wabah ini telah secara resmi menginfeksi 60.500 orang dan menewaskan lebih dari 3.700 di Iran.
(res) Next Article Bukan Israel, Ternyata Ini yang Ledakkan Tempat Nuklir Iran!