
Ekspor Mobil Sudah Kena Dampak Corona
Sandi Ferry, CNBC Indonesia
02 April 2020 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor mobil Indonesia diprediksi akan jatuh hingga beberapa bulan ke depan. Tahun lalu, jumlah ekspor mobil buatan pabrikan Indonesia mencapai lebih dari 330 ribu unit, ke sekitar 80 negara di dunia.
Tahun ini, angka tersebut diprediksi tidak lagi tercapai. Beberapa perusahaan otomotif sudah mulai kesulitan mengekspor unit mobil. Di antaranya PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), yang kesulitan mengirimkan Isuzu Traga ke negara utama dalam tujuan ekspor.
"Proses produksi masih berjalan, tetapi proses shipping yang tertunda, kami menunggu konfirmasi dari Filipina sebagai negara tujuan yang sedang lockdown," kata Kepala divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/4).
Negara yang dipimpin Rodrigo Duterte itu menjadi tujuan utama IAMI dalam ekspor Isuzu Traga. Awalnya, target Isuzu di tahun ini adalah mengekspor 6.000 unit mobil berjenis pick-up ini ke Filipina. Selain itu, beberapa kawasan seperti Asia Timur, Timur Tengah hingga Afrika ditargetkan menjadi pasar.
Di sisi lain, ekspor menjadi salah satu upaya pabrikan otomotif untuk bisa bertahan karena minimnya permintaan di dalam negeri. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi.
"Saya lihat bahwa pasar ekspor masih cukup lumayan. Jadi kami lebih memikirkan bagaimana kita bisa menghidupi industri otomotif Indonesia dengan genjot ekspornya. Walau ekspor ini terpengaruh karena beberapa negara sudah mulai tutup juga," katanya kepada CNBC Indonesia kemarin.
(wed/wed) Next Article Bedah Kebangkitan Industri Logistik & Pasar Kendaraan Niaga
Tahun ini, angka tersebut diprediksi tidak lagi tercapai. Beberapa perusahaan otomotif sudah mulai kesulitan mengekspor unit mobil. Di antaranya PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), yang kesulitan mengirimkan Isuzu Traga ke negara utama dalam tujuan ekspor.
"Proses produksi masih berjalan, tetapi proses shipping yang tertunda, kami menunggu konfirmasi dari Filipina sebagai negara tujuan yang sedang lockdown," kata Kepala divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril, dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/4).
Di sisi lain, ekspor menjadi salah satu upaya pabrikan otomotif untuk bisa bertahan karena minimnya permintaan di dalam negeri. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi.
"Saya lihat bahwa pasar ekspor masih cukup lumayan. Jadi kami lebih memikirkan bagaimana kita bisa menghidupi industri otomotif Indonesia dengan genjot ekspornya. Walau ekspor ini terpengaruh karena beberapa negara sudah mulai tutup juga," katanya kepada CNBC Indonesia kemarin.
(wed/wed) Next Article Bedah Kebangkitan Industri Logistik & Pasar Kendaraan Niaga
Most Popular