
Harga Minyak Anjlok, Pertamina Isi Penuh Storage BBM
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
01 April 2020 16:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Corona virus (Covid-19), berdampak pada penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan peningkatan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG). L
Lalu bagaimana dampak pada operasional kilang PT Pertamina (Persero) ?
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meski konsumsi BBM sudah turun, sampai saat ini kilang masih beroperasi normal seperti biasanya. Namun pihaknya tidak menuntup kemungkinan akan melakukan penyesuaian operasional kilang.
"Sampai saat ini kilang beroperasi normal, saat ini sedang memenuhi storage-storage yang ada. Namun penyesuaian ke depan dapat dilaksanakan, karena kilang adjustable," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Rabu, (1/04/2020).
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan sejak penerapan work from home (WFH) 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian. Yakni dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL.
Sementara untuk LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan. LPG Subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. Sedangkan LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.
Pertamina memastikan ketersediaan pasokan BBM dan LPG di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari.
(gus/gus) Next Article Harga Minyak Anjlok, Harga Pertamax Cs Ikut Turun?
Lalu bagaimana dampak pada operasional kilang PT Pertamina (Persero) ?
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meski konsumsi BBM sudah turun, sampai saat ini kilang masih beroperasi normal seperti biasanya. Namun pihaknya tidak menuntup kemungkinan akan melakukan penyesuaian operasional kilang.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan sejak penerapan work from home (WFH) 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian. Yakni dari 134,87 ribu KL menjadi 123,74 ribu KL.
Sementara untuk LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan. LPG Subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. Sedangkan LPG rumah tangga Non Subsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.
Pertamina memastikan ketersediaan pasokan BBM dan LPG di tengah pandemi Covid-19. Saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari.
(gus/gus) Next Article Harga Minyak Anjlok, Harga Pertamax Cs Ikut Turun?
Most Popular