Terpukul Corona

Paceklik Sampai Juni, Penjualan Mobil Diramal Jatuh 30%

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
01 April 2020 15:37
Masa paceklik penjualan mobil telah tiba di tengah corona.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Industri otomotif menjadi salah satu yang paling terdampak dari virus corona. Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengakui penurunan penjualan secara dalam kemungkinan besar terjadi.

Kondisi tersebut kini sudah mulai dirasakan, namun penurunan itu diprediksi bakal terus berlanjut. Masih ada beberapa waktu ke depan, tekanan itu bakal terus berlangsung. Bahkan diperkirakan koreksi bakal lebih dalam.

"Feeling saya pasti akan sangat berpengaruh. Pengaruhnya itu pasti akan membuat volume (penjualan) turun. Dan kalau kita liat April, Mei, Juni, tiga bulan ke depan ini second quarter akan sangat terpengaruh, karena itu puncak-puncaknya. (Apalagi) mulai dibatasi pergerakan (mobilitas) dan sebagainya, jadi saya rasa April, Mei, Juni, tiga bulan akan berpengaruh," ungkap Yohannes kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/4).



Padahal, biasanya waktu menuju mudik seperti tahun-tahun sebelumnya menjadi momen penting dalam penjualan mobil. Misalnya pada Bulan Mei tahun 2019 lalu, penjualan mencapai 84.146 unit, naik dibanding bulan sebelumnya. Bahkan pada periode sama di tahun 2018 lebih besar lagi, menjelang lebaran pada Mei 2018, penjualan mobil menyentuh 100 ribu unit.

Namun kini, banyak masyarakat yang memprioritaskan kebutuhan pokok dan kesehatan, sehingga mengurungkan niat untuk membeli unit mobil. Hal itu dinilai wajar karena pemerintah juga sudah menghimbau masyarakat untuk mengurungkan niatnya mudik. Bahkan, imbauan itu berpotensi menjadi larangan.

"Gini, mobil itu barang yang boleh dikata cukup mahal dan masih termasuk mewah di Indonesia. Otomatis kondisi gini, anak-anak sekolah aja dari rumah, pegawai kerja dari rumah, sebagian toko juga tutup. Pasti akan pengaruhi juga kebiasaan orang buat belanja, termasuk beli mobil. Jadi mungkin jarang sekali orang yang beli mobil. Tadinya, ah orang mau beli mobil, jadi nggak beli mobil," kata mantan Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Executive General Manager Toyota Training Center PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto  sempat mengatakan penjualan mobil yang sedang dalam tren menurun bakal semakin parah karena ada pandemi virus corona (COVID-19). Pelaku industri memperkirakan corona berdampak pada penurunan pasar sampai 30%.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Penjualan LCGC Drop, Terendah dalam 8 Bulan Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular