Gawat, Aktivitas Manufaktur RI Terlemah Sepanjang Sejarah!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 April 2020 07:56
Gawat, Aktivitas Manufaktur RI Terlemah Sepanjang Sejarah!
Ilustrasi Industri Tekstil (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur Indonesia mengalami kontraksi pada Maret 2020. Sepertinya efek virus corona sudah mulai dirasakan oleh para industriawan.

Aktivitas industri dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur, yang menggambarkan pembelian bahan baku/penolong dan barang modal yang akan digunakan untuk proses produksi pada masa mendatang. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal, di atas 50 berarti industri sedang ekspansif sementara di bawah 50 artinya kontraktif alias mengkerut.

IHS Markit melaporkan PMI Indonesia Maret 2020 adalah 45,3. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 51,9 sekaligus menjadi yang terendah sepanjang sejarah pencatatan PMI yang dimulai pada April 2011.

 


Virus corona adalah biang keladinya. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis pada Rabu (1/4/2020) pukul 06:49 WIB, jumlah pasien corona di seluruh dunia adalah 857.487 orang dan korban jiwa mencapai 42.107.

Untuk meredam penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini, berbagai negara melakukan pembatasan aktivitas publik. Bahkan beberapa di antaranya ada yang menerapkan karantina wilayah (lockdown) total, seperti di India.

Masyarakat dianjurkan untuk tinggal di rumah, karena virus bergerak seiring aktivitas manusia. Ini membuat roda perekonomian berjalan sangat lambat.



"Perusahaan manufaktur Indonesia melaporkan penurunan paling tajam dalam periode sembilan tahun survei pada Maret disebabkan upaya untuk mencegah penyebaran virus corona menghantam sektor ini dan menyebabkan penurunan tajam pada permintaan. Kondisi permintaan melemah tajam, dengan total permintaan baru turun pada catatan terendah selama survei, yang disebabkan oleh kondisi penjualan ekspor yang hampir runtuh. Lapangan kerja berkurang pada kisaran yang belum terjadi selama empat setengah tahun karena pabrik ditutup sementara atau mengurangi kapasitas produksi di tengah-tengah melemahnya penjualan," papar Bernard Aw, Kepala Ekonom IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Dengan penerapan lockdown yang semakin masif di berbagai negara, Aw menyatakan bahwa kondisi bisa memburuk pada kuartal II-2020. "Pandemi global telah berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia sejauh ini, meningkatnya kemungkinan upaya-upaya yang lebih ketat berarti penurunan bisa lebih buruk pada kuartal II," sebutnya.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular