
Pengusaha: WFH Mulai Ganggu Aktivitas Ekspor
Ayos Carlos, CNBC Indonesia
31 March 2020 08:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak pandemik corona (COVID-19) benar - benar menimbulkan kegelisahan. Terutama bagi pelaku usaha hingga saat ini utamanya kegiatan ekspor nasional.
Catatan pengusaha, virus corona yang mulai dirasakan awal Februari 2020, telah mengganggu ekspor nasional. Seperti pengiriman dari maupun ke China sejak negara itu menyatakan penutupan akses atau lockdown.
Tidak sampai di situ saja, dampak wabah corona juga dirasakan semakin berat bagi pengusaha di akhir Maret 2020, setelah pemerintah menetapkan Work From Home (WFH).
Kebijakan ini tidak bisa dihindarkan karena banyak kantor yang tidak aktif meski WFH memang dihimbau kepada pekerja PNS maupun pekerja swasta sebagai langkah untuk menekan wabah corona ini agar tidak semakin luas.
"Akhir Maret ini mulai terasa dampak kedua corona khususnya terkait dengan WFH karena banyak kantor yang tidak aktif sehingga mengurangi aktivitas bisnis termasuk promosi ekspor yang tidak bisa seleluasa masa lalu. Begitu juga terhambatnya transportasi kontainer serta barang ekspor dan impor bahan baku ekspor," jelas Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Joewono, kepada CNBC Indonesia, Selasa (31/03/2020).
Meskipun corona telah menghantam kegiatan ekspor nasional dari aspek transportasi, Handito mengklaim pengiriman barang masih dianggap masih lebih baik terutama bagi perusahaan - perusahaan yang memegang order.
"Kegiatan ekspor masih relatif 'mendingan' dibanding yang pasarnya di dalam negeri khususnya perusahaan perusahaan yang masih memegang order ekspor," jelas Handito.
Dampak lebih besar pada ekspor, kata Handito, diprediksi akan terjadi pada kuartal kedua karena aktivitas promosi ekspor di kuartal 1 dan 2 terhambat.
"Mudah-mudahan kuartal 3 atau semester dua kondisi sudah normal kembali," ujarnya lagi.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Catatan pengusaha, virus corona yang mulai dirasakan awal Februari 2020, telah mengganggu ekspor nasional. Seperti pengiriman dari maupun ke China sejak negara itu menyatakan penutupan akses atau lockdown.
Kebijakan ini tidak bisa dihindarkan karena banyak kantor yang tidak aktif meski WFH memang dihimbau kepada pekerja PNS maupun pekerja swasta sebagai langkah untuk menekan wabah corona ini agar tidak semakin luas.
"Akhir Maret ini mulai terasa dampak kedua corona khususnya terkait dengan WFH karena banyak kantor yang tidak aktif sehingga mengurangi aktivitas bisnis termasuk promosi ekspor yang tidak bisa seleluasa masa lalu. Begitu juga terhambatnya transportasi kontainer serta barang ekspor dan impor bahan baku ekspor," jelas Ketua Komite Tetap Bidang Pengembangan Ekspor Kadin Indonesia, Handito Joewono, kepada CNBC Indonesia, Selasa (31/03/2020).
Meskipun corona telah menghantam kegiatan ekspor nasional dari aspek transportasi, Handito mengklaim pengiriman barang masih dianggap masih lebih baik terutama bagi perusahaan - perusahaan yang memegang order.
"Kegiatan ekspor masih relatif 'mendingan' dibanding yang pasarnya di dalam negeri khususnya perusahaan perusahaan yang masih memegang order ekspor," jelas Handito.
Dampak lebih besar pada ekspor, kata Handito, diprediksi akan terjadi pada kuartal kedua karena aktivitas promosi ekspor di kuartal 1 dan 2 terhambat.
"Mudah-mudahan kuartal 3 atau semester dua kondisi sudah normal kembali," ujarnya lagi.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Most Popular