
Dorong Jakarta Lockdown, Bogor Siap Ikutan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 March 2020 15:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada desakan kebijakan lockdown atau karantina wilayah di ibu kota membuat kota penyangga Jakarta bersiap-siap. Di bagian selatan, Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor menyatakan sudah menyiapkan skema lockdown. Namun keputusan akhir tetap berada di pemerintah pusat.
Dari Kota Bogor, ada dua skenario lockdown. yakni rencana A. Lockdown di pusat kota yang akan menutup lima akses jalan utama di pusat kota. Sementara, rencana B, lockdown di seluruh kota dengan menutup sembilan akses jalan menuju ke Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengakui bahwa kecondongan daerahnya melihat lockdown sebagai keputusan penting.
"Kesepakatan saya dengan Bupati Bogor kami lebih mendorong lockdown dilakukan di DKI Jakarta terlebih dahulu, kalau Kota dan Kabupaten Bogor menilai lockdown itu penting. Tapi lockdown bukan haya keputusan lokal dan harus ada dasar hukum. Pada prinsipnya kita siap, kami yakin masyarakat mendukung, tapi sosialisasi harus dilakukan agar masyarakat tahu," tuturnya dalam keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (30/3).
Kota Bogor memiliki luas yang tidak terlalu besar, yakni 118,5 km2 dengan hanya 6 kecamatan. Yang secara geografis dikelilingi Kabupaten Bogor. Jika nantinya menerapkan lockdown, maka pintu masuknya lebih mudah diawasi.
Berbeda dengan Kabupaten Bogor yang luasnya mencapai 2.664 km2 dengan diisi 40 kecamatan. Ada banyak jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah kota lain, seperti Bekasi, Depok, Lebak, Cianjur, termasuk Kota Bogor dan DKI Jakarta.
Jika lockdown diberlakukan, tidak semua warga bisa melintas di jalan raya. Namun pengecualian bagi yang akan ke rumah sakit, tenaga medis, distribusi sembako, tetapi pada intinya tidak ada kepentingan lain selain urusan penyelamatan warga atau yang berhubungan Covid-19.
"Ini harus ada semacam penyaringan, enggak bisa seenaknya jalan-jalan bawa anak, semuanya harus terkontrol," jelas Dedie.
Sayangnya, ia menjelaskan tidak ada sembako yang disebar ke warga. Namun saat ini sudah ada program kesejahteraan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah penerima sebanyak 69 ribu KK (Kepala Keluarga).
"Mungkin nanti tinggal nilainya dinaikkan, misalnya ada bantuan dari provinsi nanti dimasukkan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bila DKI Lockdown, Ternyata Segini Kemampuan Stok Pangannya
Dari Kota Bogor, ada dua skenario lockdown. yakni rencana A. Lockdown di pusat kota yang akan menutup lima akses jalan utama di pusat kota. Sementara, rencana B, lockdown di seluruh kota dengan menutup sembilan akses jalan menuju ke Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengakui bahwa kecondongan daerahnya melihat lockdown sebagai keputusan penting.
Kota Bogor memiliki luas yang tidak terlalu besar, yakni 118,5 km2 dengan hanya 6 kecamatan. Yang secara geografis dikelilingi Kabupaten Bogor. Jika nantinya menerapkan lockdown, maka pintu masuknya lebih mudah diawasi.
Berbeda dengan Kabupaten Bogor yang luasnya mencapai 2.664 km2 dengan diisi 40 kecamatan. Ada banyak jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah kota lain, seperti Bekasi, Depok, Lebak, Cianjur, termasuk Kota Bogor dan DKI Jakarta.
Jika lockdown diberlakukan, tidak semua warga bisa melintas di jalan raya. Namun pengecualian bagi yang akan ke rumah sakit, tenaga medis, distribusi sembako, tetapi pada intinya tidak ada kepentingan lain selain urusan penyelamatan warga atau yang berhubungan Covid-19.
"Ini harus ada semacam penyaringan, enggak bisa seenaknya jalan-jalan bawa anak, semuanya harus terkontrol," jelas Dedie.
Sayangnya, ia menjelaskan tidak ada sembako yang disebar ke warga. Namun saat ini sudah ada program kesejahteraan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan jumlah penerima sebanyak 69 ribu KK (Kepala Keluarga).
"Mungkin nanti tinggal nilainya dinaikkan, misalnya ada bantuan dari provinsi nanti dimasukkan," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Bila DKI Lockdown, Ternyata Segini Kemampuan Stok Pangannya
Most Popular