Bikin Menjerit, Harga Gula Sampai Cabai Terus Melejit!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 March 2020 14:03
Harga cabai rawit merah, gula pasir dan bawang merah naik dobel digit sebulan terakhir.
Foto: Sembako murah di Pasar Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu, 21/3. Kegiatan ini sebagai antisipasi panic buying dan pengendalian harga pangan saat mewabahnya corona. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam kurun waktu kurang dari sebulan terakhir, harga bahan pangan utama seperti cabai rawit merah, gula pasir dan bawang merah mengalami kenaikan signifikan di pasar tradisional di seluruh provinsi di Indonesia.

Mengacu pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, rata-rata harga cabai rawit merah di pasar tradisional seluruh provinsi per kilonya mencapai Rp 50.850 atau naik 27% dibanding harga pada 3 Maret 2020.

Kenaikan yang fantastis juga dialami oleh bahan pangan berupa gula pasir. Rata-rata harga gula pasir lokal di seluruh pasar tradisional di tanah air kini mencapai Rp 18.450. Harga gula pasir naik 23,4% dibanding harga 3 Maret lalu.

Walaupun tidak naik sefantastis cabai rawit merah dan gula pasir lokal, harga bawang merah ukuran sedang tetap saja naik dobel digit (+10,3%) dibanding harga pada awal Maret. Kini harga bawang merah per kilonya dibanderol Rp 40.700/Kg.



Lonjakan harga untuk ketiga bahan makanan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah. Jangan sampai ada spekulan yang mencari keuntungan di tengah kondisi merebaknya wabah COVID-19 di tanah air ini.

Pasalnya berdasarkan kalkulasi dari Kementerian Pertanian, seharusnya suplai untuk cabai rawit merah dan bawang merah mencukupi hingga usai lebaran nanti. Berdasarkan Early Warning System (EWS) Direktorat Jenderal Hortikultura neraca cabai masih surplus dari Maret-Juni 2020.

Direktorat Jenderal Hortikultura memperkirakan produksi aneka cabai bulan Maret ini 203.057 ton dengan kebutuhan 174.219 ton sehingga surplus 28.838 ton.
Untuk produksi bulan April 217.588 ton dengan kebutuhan 178.594 ton sehingga surplus 38.994 ton. Selanjutnya produksi bulan Mei 217.258 ton dengan kebutuhan 182.634 ton sehingga surplus 34.624 ton.

Harga cabai rawit terutama cabai rawit merah diprediksi akan turun seiring dengan masa panen mulai dari akhir Maret hingga awal April. Harga cabai rawit sempat melesat tinggi akhir Januari lalu karena disebabkan oleh banyaknya petani yang gagal panen. Gagal panen dipicu oleh kekeringan yang melanda tanah air akhir tahun lalu.

Kementerian Pertanian juga memastikan untuk pasokan bawang merah masih aman hingga usai hari raya nanti. Berdasarkan perkiraan EWS kementerian pertanian, kebutuhan untuk bawang merah nasional tiap bulannya mencapai 113 ribu ton.

Namun ada satu hal yang juga perlu dicermati. Walau sudah tidak mengalami kekeringan, curah hujan di tanah air untuk periode Januari-Maret tergolong tinggi. Hal ini juga harus diwaspadai karena berpotensi besar mengganggu pasokan yang memicu kenaikan harga.

Beralih ke harga gula yang terus meroket, penipisan stok gula menjadi salah satu alasan mengapa harga gula meroket. Harga gula dalam sebulan terakhir di pasar tradisional maupun pasar modern merangkak naik.


Pihak kepolisian mengirimkan surat edaran kepada para peritel untuk membatasi penjualan kebutuhan pokok, termasuk gula. Hal ini sebagai respons dari kejadian beberapa kali panic buying masyarakat di tengah ancaman corona.



Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta menyatakan stok gula di toko-toko ritel sempat kosong. Sementara itu Mabes Polri sempat mengeluarkan imbauan agar produk beras, gula, minyak goreng, mie instan dibatasi penjualannya ke konsumen. Tutum menjelaskan, untuk stok beras, minyak goreng, dan mie instan dipastikan aman. Namun untuk ketersediaan gula sudah menipis, bahkan habis di sebagian toko ritel.

Di tengah kenaikan harga bahan-bahan pangan seperti ini, pemerintah harus memperketat pengawasan serta menindak tegas setiap oknum yang berusaha mencari celah di tengah musibah yang terjadi seperti sekarang ini. Kemendag berjanji menggelontorkan 33 ribu ton gula pasir dari gudang-gudang pedagang.


TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Gula Mengamuk di Tengah Panic Buying Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular