Jokowi Sudah Dengar Soal Mudik: Ini Berisiko Perluas Covid-19

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 March 2020 12:27
Demikian disampaikan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020).
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)
Bogor, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas dengan topik pembahasan antisipasi mudik lebaran melalui video conference di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/3/2020).

Di depan jajaran menteri, kepala negara mengaku sudah mendengar adanya pergerakan arus mudik lebih awal dari biasanya. Apalagi, setelah penetapan tanggap darurat di wilayah Ibu Kota DKI Jakarta.

"Laporan yang saya terima dari gubernur Jawa Tengah, gubernur Yogyakarta, pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya," kata Jokowi.

"Dan sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta, telah terjadi percepatan arus mudik terutama dari pekerja informal di Jabodetabek menuju provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta serta ke Jawa Timur," katanya.



Berdasarkan data mudik 2019, pergerakan arus mudik mencapai 19,5 juta ke seluruh wilayah Indonesia. Terjadinya pergeseran arus mudik saat ini, tentu memiliki risiko yang cukup besar di tengah pandemi Covid-19.

"Adanya mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran Covid-19," katanya.

Catatan Jokowi dalam 8 hari terakhir, ada sekitar 876 armada bus antar provinsi yang membawa kurang lebih dari 14.000 penumpang dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Ini belum dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainnya, misalnya kereta api maupun kapal dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi," jelasnya.

(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular