
Jangan Khawatir! Terburuk Lockdown, Toko Ritel Tetap Buka Kok
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 March 2020 07:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usaha ritel memastikan akan tetap beroperasi bila skenario terburuk jadi dilakukan dalam pencegahan virus corona antara lain karantina wilayah atau lockdown.
Hal ini sejalan perkembangan terbaru soal rencana penutupan akses keluar-masuk Jabodetabek, yang rencananya, mulai Senin (30/3/20), semua kendaraan pribadi dilarang keluar-masuk Jabodetabek kecuali angkutan logistik.
"Apapun skenarionya, ritel/toko kebutuhan pokok dan farmasi tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat kondisi saat ini," kata Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta, kepada CNBC Indonesia, Senin (30/3).
Ia mengakui sampai sejauh ini belum ada surat edaran dari pemerintah maupun kepolisian soal kondisi terkini terkait penanganan COVID-19 kepada pelaku usaha ritel. Namun, kata Tutum, pelaku ritel menegaskan kembali bahwa segala kemungkinan sudah dipelajari dan termasuk oleh pemerintah.
Dua pekan lalu, sempat ada diskusi antara pengusaha dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal bila kebijakan lockdown total diberlakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Ketua Bidang Pengupahan dan Bansos Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman, sempat hadir dalam rapat Minggu (15/3/2020) siang. Pada pertemuan itu sempat dibahas hal paling terburuk bila terjadi lockcdown total di Jakarta, artinya pergerakan manusia benar-benar dibatasi.
Ia menuturkan pada pertemuan yang dihadiri seratusan pengusaha di Jakarta itu sempat terjadi perdebatan, bila kondisi terburuk terjadi lockdown di DKI Jakarta.
"Kalau terjadi lockdown total, maka toko swalayan harus dibuka. Alfamart, Indomaret, tapi harus menyediakan makanan dan minuman, harus wajibkan buka, tapi buka terbatas waktunya. Fokus menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, dan lainnya," kata Nurjaman kepada CNBC Indonesia, Senin (16/3).
(hoi/hoi) Next Article Wah! China Lockdown Kota Karena 70 Kasus Corona
Hal ini sejalan perkembangan terbaru soal rencana penutupan akses keluar-masuk Jabodetabek, yang rencananya, mulai Senin (30/3/20), semua kendaraan pribadi dilarang keluar-masuk Jabodetabek kecuali angkutan logistik.
"Apapun skenarionya, ritel/toko kebutuhan pokok dan farmasi tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat kondisi saat ini," kata Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta, kepada CNBC Indonesia, Senin (30/3).
Dua pekan lalu, sempat ada diskusi antara pengusaha dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal bila kebijakan lockdown total diberlakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Ketua Bidang Pengupahan dan Bansos Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman, sempat hadir dalam rapat Minggu (15/3/2020) siang. Pada pertemuan itu sempat dibahas hal paling terburuk bila terjadi lockcdown total di Jakarta, artinya pergerakan manusia benar-benar dibatasi.
Ia menuturkan pada pertemuan yang dihadiri seratusan pengusaha di Jakarta itu sempat terjadi perdebatan, bila kondisi terburuk terjadi lockdown di DKI Jakarta.
"Kalau terjadi lockdown total, maka toko swalayan harus dibuka. Alfamart, Indomaret, tapi harus menyediakan makanan dan minuman, harus wajibkan buka, tapi buka terbatas waktunya. Fokus menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, dan lainnya," kata Nurjaman kepada CNBC Indonesia, Senin (16/3).
(hoi/hoi) Next Article Wah! China Lockdown Kota Karena 70 Kasus Corona
Most Popular