
Internasional
Singapura Gelontorkan Stimulus Jumbo hingga Rp 539 T
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 March 2020 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura bakal meluncurkan lagi paket stimulus hingga S$ 48 miliar (Rp 539 triliun) guna mendukung bisnis dan rumah tangga. Paket itu dikeluarkan setelah ekonomi negara itu diprediksi turun drastis di kuartal I-2020 ini.
Tambahan stimulus ini diberikan sebulan setelah negara itu mengumumkan stimulus S$ 6,4 miliar (Rp 72,1 triliun) untuk ekonomi dan kesehatan. Ini diberikan guna mengatasi pandemi corona yang sedang berlangsung.
"Ini adalah paket penting dan respons yang diperlukan untuk situasi yang unik," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Singapura, Heng Swee Keat dalam pidato di parlemen, Kamis (26/3/2020).
Untuk mendanai hal tersebut, Heng mengatakan pemerintah akan menarik hingga S$ 17 miliar (Rp 191 triliun) dari cadangan negara. Presiden Singapura Halimah Yacob, dalam pesan tertulis yang dibacakan oleh pembicara parlemen mengatakan bahwa dia telah memberikan persetujuan prinsip untuk penggunaan cadangan.
Jumlah pasti cadangan Singapura adalah rahasia negara. Tetapi diperkirakan dana tersebut berbentuk ratusan miliar dolar AS.
Ini jadi menjadi sejarah kedua di mana Singapura menggunakan dana cadangan negaranya. Pertama kali Singapura melakukannya pada tahun 2009, selama krisis keuangan global, ketika pemerintah menarik S$ 4,9 miliar (Rp 55,2 triliun).
Selain itu, Heng juga mengumumkan adanya subsidi upah untuk membantu bisnis mempertahankan pekerjanya, menunda pembayaran pajak penghasilan untuk perusahaan dan wiraswasta, serta pembayaran tunai kepada warga Singapura.
Heng juga memperkenalkan dukungan tambahan untuk sektor-sektor tertentu yang sangat terganggu akibat pandemi corona, termasuk penerbangan, pariwisata, transportasi darat, dan industri seni dan budaya.
Sektor penerbangan akan mendapatkan dukungan dana S$ 350 juta, sementara maskapai penerbangan Singapore Airlines akan mengumumkan "aksi korporasi" dengan dukungan dari perusahaan investasi negara Temasek Holdings.
Singapore Airlines bahkan memangkas kapasitas penumpangnya hingga 96% hingga akhir April, sedangkan perdagangan saham maskapai di Singapore Exchange dihentikan sambil menunggu pengumuman pada Kamis.
Sebelum pengumuman stimulus, Singapura merilis perkiraan awal kinerja ekonomi kuartal pertama. Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengumumkan perkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa pada kuartal I-2019 yang diprediksi mengalami kontraksi 2,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2019.
(sef/sef) Next Article Terpukul Corona, Jepang Naikkan Stimulus US$ 1,1 T
Tambahan stimulus ini diberikan sebulan setelah negara itu mengumumkan stimulus S$ 6,4 miliar (Rp 72,1 triliun) untuk ekonomi dan kesehatan. Ini diberikan guna mengatasi pandemi corona yang sedang berlangsung.
Untuk mendanai hal tersebut, Heng mengatakan pemerintah akan menarik hingga S$ 17 miliar (Rp 191 triliun) dari cadangan negara. Presiden Singapura Halimah Yacob, dalam pesan tertulis yang dibacakan oleh pembicara parlemen mengatakan bahwa dia telah memberikan persetujuan prinsip untuk penggunaan cadangan.
Jumlah pasti cadangan Singapura adalah rahasia negara. Tetapi diperkirakan dana tersebut berbentuk ratusan miliar dolar AS.
Ini jadi menjadi sejarah kedua di mana Singapura menggunakan dana cadangan negaranya. Pertama kali Singapura melakukannya pada tahun 2009, selama krisis keuangan global, ketika pemerintah menarik S$ 4,9 miliar (Rp 55,2 triliun).
Selain itu, Heng juga mengumumkan adanya subsidi upah untuk membantu bisnis mempertahankan pekerjanya, menunda pembayaran pajak penghasilan untuk perusahaan dan wiraswasta, serta pembayaran tunai kepada warga Singapura.
Heng juga memperkenalkan dukungan tambahan untuk sektor-sektor tertentu yang sangat terganggu akibat pandemi corona, termasuk penerbangan, pariwisata, transportasi darat, dan industri seni dan budaya.
Sektor penerbangan akan mendapatkan dukungan dana S$ 350 juta, sementara maskapai penerbangan Singapore Airlines akan mengumumkan "aksi korporasi" dengan dukungan dari perusahaan investasi negara Temasek Holdings.
Singapore Airlines bahkan memangkas kapasitas penumpangnya hingga 96% hingga akhir April, sedangkan perdagangan saham maskapai di Singapore Exchange dihentikan sambil menunggu pengumuman pada Kamis.
Sebelum pengumuman stimulus, Singapura merilis perkiraan awal kinerja ekonomi kuartal pertama. Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengumumkan perkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa pada kuartal I-2019 yang diprediksi mengalami kontraksi 2,2% dibandingkan dengan periode yang sama 2019.
(sef/sef) Next Article Terpukul Corona, Jepang Naikkan Stimulus US$ 1,1 T
Most Popular