
Pencegahan Corona
RI Perlu Contoh Warga Vietnam Mengurung Diri di Rumah
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
25 March 2020 21:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan Indonesia boleh belajar dari Vietnam, bagaimana menjaga diri melalui self isolation atau karantina mandiri, dalam menekan penyebaran virus corona.
"Self isolation menjadi kekuatan besar yang dilakukan masyarakatnya bisa bisa menghentikan penularan. Tak harus menunggu sampai sakit tapi dicegah jangan sampai sakit," katanya saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Menurutnya, orang yang sehat agar tetap sehat. Dan tentunya yang memiliki gejala atau sakit diberikan perawatan sebaik-baiknya. Ini merupakan kunci dan menjadi pekerjaan bersama, masyarakat saat ini di tengah pandemi COVID-19.
Sebagaimana kita tahu, Hanoi, Ibu Kota Vietnam meminta warga untuk tidak keluar rumah hingga akhir Maret. Pasalnya, Vietnam kini mencatat kenaikan kasus COVID-19, tapi relatif kasus covid-19 relatif lebih rendah dari negara sekitarnya.
Berminggu-minggu setelah mengumumkan ada 16 orang sembuh dari corona, Vietnam mengkonfirmasi 76 kasus baru. Kebanyakan kasus merupakan "imported case" dari luar negeri.
"Wabah di Hanoi akan melonjak dalam beberapa hari mendatang," kata Ketua Komite Rakyat Hanoi, Nguyen Duc Chung dikutip dari Reuters, Kamis (19/3/2020).
"Kami memasuki fase baru perang melawan virus. Jika tidak mendesak, tetap di rumah," ujarnya lagi.
Dari total 76 kasus, Hanoi menemukan 20 kasus baru. Di seluruh dunia, kini ada 176 negara dan teritori yang mengkonfirmasi terpapar corona.
Saat ini di Indonesia kasus pasien positif COVID-19 kembali naik. Berdasarkan data Rabu (25/3/2020) hingga pukul 12:00, angkanya bertambah 105 kasus sehingga total menjadi 790 orang. Adapun jumlah kasus sembuh dan dinyatakan boleh pulang 31 orang, dan meninggal 58 orang.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
"Self isolation menjadi kekuatan besar yang dilakukan masyarakatnya bisa bisa menghentikan penularan. Tak harus menunggu sampai sakit tapi dicegah jangan sampai sakit," katanya saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Menurutnya, orang yang sehat agar tetap sehat. Dan tentunya yang memiliki gejala atau sakit diberikan perawatan sebaik-baiknya. Ini merupakan kunci dan menjadi pekerjaan bersama, masyarakat saat ini di tengah pandemi COVID-19.
Sebagaimana kita tahu, Hanoi, Ibu Kota Vietnam meminta warga untuk tidak keluar rumah hingga akhir Maret. Pasalnya, Vietnam kini mencatat kenaikan kasus COVID-19, tapi relatif kasus covid-19 relatif lebih rendah dari negara sekitarnya.
Berminggu-minggu setelah mengumumkan ada 16 orang sembuh dari corona, Vietnam mengkonfirmasi 76 kasus baru. Kebanyakan kasus merupakan "imported case" dari luar negeri.
"Wabah di Hanoi akan melonjak dalam beberapa hari mendatang," kata Ketua Komite Rakyat Hanoi, Nguyen Duc Chung dikutip dari Reuters, Kamis (19/3/2020).
"Kami memasuki fase baru perang melawan virus. Jika tidak mendesak, tetap di rumah," ujarnya lagi.
Dari total 76 kasus, Hanoi menemukan 20 kasus baru. Di seluruh dunia, kini ada 176 negara dan teritori yang mengkonfirmasi terpapar corona.
Saat ini di Indonesia kasus pasien positif COVID-19 kembali naik. Berdasarkan data Rabu (25/3/2020) hingga pukul 12:00, angkanya bertambah 105 kasus sehingga total menjadi 790 orang. Adapun jumlah kasus sembuh dan dinyatakan boleh pulang 31 orang, dan meninggal 58 orang.
(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular